Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Mau Investasi Di Sektor EBT
Pengusaha Amerika Diwanti-wanti Luhut
Sabtu, 12 November 2022 06:20 WIB
Sebelumnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, Indonesia serius melakukan transisi energi. Salah satunya, menghentikan operasional PLTU.
Selain itu, kata Sri Mulyani, Indonesia juga berusaha memenuhi komitmen transisi batubara dengan mulai memperkenalkan pajak karbon. Serta memperkenalkan pasar karbon yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga : Investasi Pusat Data Indonesia Buka Ribuan Lapangan Kerja Baru
Menurutnya, peran Indonesia sangat penting mewujudkan komitmen transisi energi global. Sebab, Indonesia merupakan produsen batubara terbesar di dunia.
Sri Mulyani juga berharap, semua negara turut berpartisipasi dalam komitmen tersebut. Terutama negara yang paling mencemari dunia dengan emisi karbon, agar bisa mengkompensasinya.
Baca juga : Fraksi PDIP Apresiasi Posko Pengaduan Warga Di Balaikota
Terkait kesepakatan pembiayaan, rencananya akan diumumkan pada pekan depan. Namun, Sri Mulyani tak memberikan bocoran berapa besaran yang akan diterima oleh Indonesia.
“Saya senang pekan depan pemimpin kami akan umumkan komitmen ini. Saya harap, jumlah bantuan pembiayaan cukup besar untuk menciptakan kepercayaan diri dalam melakukan transisi energi,” ungkapnya.
Baca juga : Banyak Peluang Investasi, APVI Minta Dukungan Pemerintah
Untuk diketahui, Indonesia membutuhkan investasi sebesar 25-30 miliar dolar AS, atau setara Rp 442 triliun hingga 2030 untuk percepatan transisi energi.
Indonesia baru mengantongi komitmen dana dari AS dan Jepang untuk membiayai program transisi energi tersebut. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya