Dark/Light Mode

BUMN Serukan Kolaborasi Hadapi Krisis

Stok Pangan Indonesia Ranking Ke-37 Di Dunia

Rabu, 16 November 2022 07:30 WIB
Pertemuan bisnis antara ID Food dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) dan pelaku usaha pangan, di Bali. (ANTARA/HO-ID Food).
Pertemuan bisnis antara ID Food dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) dan pelaku usaha pangan, di Bali. (ANTARA/HO-ID Food).

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) yakin bisa berperan besar menjaga ketahanan pangan.

Hal ini disampaikan Direktur Bisnis Bulog Febby Novita, dalam Forum Ketahanan Pangan Global yang merupakan side event G20 pada 12-13 November 2022.

Forum ini diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bekerja sama dengan Atlantic Council.

Baca juga : Jokowi Bikin Indonesia Diperhitungkan Dunia

Bulog memiliki infrastruktur yang memadai untuk melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang pangan. Beberapa BUMN juga dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Febby dalam rilisnya, Minggu (13/11).

Menurutnya, Bulog sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dalam bidang pengelolaan pangan, akan terus memastikan pangan di dalam negeri tercukupi secara merata di seluruh Indonesia.

“Caranya, dengan optimalisasi gudang penyimpanan yang ada di tiap kabupaten atau kota,” katanya.

Baca juga : Gandeng BRIN, Angkasa Pura II Perkuat Korporasi Hadapi Krisis Global

Lebih lanjut dikatakannya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 kali ini fokus pada pembahasan isu ketahanan pangan.

Guna menyikapi isu krisis pangan ini, sambung dia, Indonesia mengajak G20 untuk membangun solidaritas global. Terutama dengan membantu negara-negara yang paling membutuhkan.

“G20 harus bekerja sama untuk menjamin pasokan pangan global dan memastikan ketersediaan pangan cukup dan berkualitas. Serta sesuai standar keamanan pangan dan tepat waktu bagi mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.

Baca juga : B20 Summit, Telkom Kolaborasi Dengan Indosat Genjot Ekonomi Digital

Di kesempatan yang sama, Atlantic Council President dan CEO (Chief Executive Officer) Frederick Kempe mengatakan, perang antara Ukraina dan Rusia dan pandemi Covid-19, telah membentuk fokus baru terhadap kerentanan ketahanan pangan dan rantai pasok.

“Dengan tantangan yang kita hadapi sekarang, KTT G20 merupakan wadah yang ideal untuk melakukan pertemuan dalam membahas mengenai ketahanan pangan,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.