Dark/Light Mode

PLN Tegaskan Listrik Padam Bukan Unsur Politik

Minggu, 4 Agustus 2019 19:56 WIB
PLN Tegaskan Listrik Padam Bukan Unsur Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani memohon maaf atas terputusnya aliran listrik pada hari ini. Sripeni yang merupakan Plt Dirut PLN yang baru juga menegaskan bahwa kejadian ini tak ada kaitannya dengan unsur politik. Kata dia, insiden ini murni karena ada tegangan yang turun di Transmisi SUTET Ungaran-Pemalang 500 kilo volt (KV).

Baca juga : PLN Terus Pulihkan Aliran Listrik, Sebagian Wilayah Sudah Normal

"Ini murni teknis. Berkaitan dengan hal-hal teknis. Tidak lihat satu hal pun yang sifatnya politis," kata dia dalam konferensi pers di PLN Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8).

Baca juga : Pasca Terputusnya Pasokan Listrik PLN, MRT Jakarta Sudah Beroperasi Normal

Pemadaman listrik yang terjadi mulai 11.45 WIB meresahkan warga. Pasalnya, pemadaman terjadi secara serentak mulai dari DKI Jakarta, Banten, hingga banyak wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut Sripeni, pihaknya  bakal terus berupaya memasok listrik ke gardu-gardu induk di wilayah yang padam.

Baca juga : Sampai Listrik Nyala Lagi, TransJakarta Gratis

Sripeni mengatakan, pemadaman serupa pernah terjadi pada 1997. Kala itu, sistem kelistrikan di Jawa dan Bali mati total (black out). Lalu, pada September 2018 juga terjadi pemadaman tapi secara parsial karena sistem Grati terganggu di PLTU Paiton, Jawa Timur. Kala itu, transmisi yang terganggu bertegangan 500 kV. "Jadi dalam kurun waktu sebenarnya ini tidak sering. Dan kita harapkan hal yang kita hindari, jadi upaya improvisasi sistem," pungkasnya. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.