Dark/Light Mode

Tanggapi Gugatan Uni Eropa Ke WTO

Energy Watch: Bukti Ketergantungan Dunia Terhadap Industri Baterai Indonesia

Minggu, 18 Desember 2022 19:13 WIB
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan. (Foto: Ist)
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Presiden (Jokowi) menyatakan sebesar 60 persen kendaraan listrik dunia akan bergantung pada ekosistem baterai terintegrasi Indonesia.

"Saya hitung berapa sih, 60 persen mobil listrik, kendaraan listrik, akan tergantung dari EV (Electric Vehicle) Battery kita. 60 persen dari pangsa pasar yang ada di dunia," ucap Jokowi

Baca juga : Top 50 Business Coach Terbaik Dunia Ternyata Asal Indonesia

Mantan Wali Kota Solo itu menerangkan, sebagian besar sumber daya buat pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik ada di Indonesia, seperti nikel, tembaga, bauksit dan timah.

Menurutnya, daya buat menciptakan ekosistem baterai di dalam negeri sudah komplet. Hal penting yang harus dilakukan yakni mengintegrasikan proses hilirisasi sumber daya alam tersebut dan ini dikatakan tidak mudah.

Baca juga : Puji Langkah Jokowi Ajukan Banding, Energy Watch: Lanjutkan Hilirisasi

"Mengintegrasikan ini sebuah barang yang tidak gampang, sehingga jadi sebuah ekosistem itu. Inilah yang terus, saya mati-matian ini harus jadi, karena inilah yang akan melompatkan kita meloncati, menuju ke peradaban yang lain," tutur Jokowi.

Setelah ekosistem baterai kendaraan listrik dibangun, Jokowi bilang investasi bakal berbondong-bondong masuk. Dia meyakini, motor dan mobil listrik akan menggantikan kendaraan konvensional. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.