Dark/Light Mode

HUT Ke-22 BPOM

Kalbe Ikuti Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat dan Makanan

Selasa, 17 Januari 2023 18:08 WIB
*Caption foto:*
Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan (tengah kiri) menjelaskan inovasi Kalbe kepada Kepala BPOM RI Penny K. Lukito (tengah kanan) di booth Kalbe dalam Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat dan Makanan di Kantor Pusat BPOM, Jakarta. (Foto: Ist)
*Caption foto:* Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan (tengah kiri) menjelaskan inovasi Kalbe kepada Kepala BPOM RI Penny K. Lukito (tengah kanan) di booth Kalbe dalam Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat dan Makanan di Kantor Pusat BPOM, Jakarta. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) turut berpartisipasi dalam Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat dan Makanan, rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Kalbe pun kembali memperkenalkan berbagai inovasi di bidang kesehatan yang dimiliki.

"Kami turut berpartisipasi dalam acara ini sebagai bentuk apresiasi kami atas kerja sama baik yang selama ini terjalin dengan BPOM," ujar Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan, di Kantor Pusat BPOM, Jakarta.

Baca juga : Sido Muncul & BPOM Kolaborasi Gelar Pameran Sistem Pengawasan Produk Life Cycle Obat & Makanan

"Pada booth Kalbe, terdapat inisiatif yang kami jalankan sebagai upaya bersama memajukan industri farmasi, mendorong industri farmasi lebih dalam lagi, melakukan research dan pengembangan, termasuk local content," sambungnya.

Salah satu inovasi Kalbe yang diperkenalkan dalam agenda BPOM kali ini ialah produk Hemapo (epoetin alfa). Ada juga Leucogen (filgrastim), Rituxikal (rituximab), Ezelin (insulin glargine), hingga Efesa (efepoetin alfa).

Kemudian, Bioreaktor dan Akta Flux juga digunakan dalam tahap produksi serta purifikasi biomolekul.

Baca juga : DPR: Perketat Pengawasan Peredaran Obat Dan Makanan

Terkait Life Cycle Produk, Kalbe melakukan penelitian dan pengembangan produk baru melalui pengembangan proses produksi, pre-klinik, dan uji klinik di fasilitas yang tersertifikasi GMP yang diakui secara internasional.

Dilanjutkan dengan produksi obat, registrasi obat, pemasaran obat, hingga manajemen rantai persediaan. Pada prosesnya, BPOM melakukan pendampingan, pemantauan, serta evaluasi.

Sehingga, dapat dipastikan produk telah memenuhi persyaratan standar mutu, keamanan, dan khasiat, sebelum produk Kalbe dipasarkan.

Baca juga : Peningkatan Literasi Kunci Selesaikan Persoalan Bangsa

Kegiatan yang berlangsung dua hari ini melibatkan siswa-siswi dari sekolah tingkat menengah atas di Jakarta, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta, serta perusahaan obat dan makanan selaku stakeholders BPOM.

Kegiatan ini merupakan salah satu langkah sinergi BPOM dengan tiga pilar pengawasan yakni pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

"BPOM harus bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk memberikan perlindungan kesehatan masyarakat dan peningkatan daya saing bangsa melalui obat dan makanan aman," tutur Kepala BPOM Penny K. Lukito. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.