Dark/Light Mode

Waspadai Ancaman Era Cyber, Industri Perbankan Kompak Perkuat Layanan Digital Lewat Strategi Inovasi

Rabu, 25 Januari 2023 20:29 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

 Sebelumnya 
“Ada tiga fokus yang dilakukan BRI dalam menerapkan digitalisasi, yakni sustainability, governance, dan interest of our customers. Fokus yang sama pada tiga hal ini juga harus dimiliki oleh para pelaku di bidang ini,” sebutnya.

Komisaris Independen Bank Raya sekaligus Co-Founder Sayurbox Rama Notowidigdo membeberkan tantangan bagi digital banking saat ini. Yaitu bagaimana membangun ekosistem dalam pengembangan bisnis.

Menurutnya, untuk membangun ekosistem diperlukan koneksi dari berbagai merchant dalam melakukan pembayaran oleh digital banking tersebut. Beruntungnya, Bank Indonesia (BI) telah mendukung payment system untuk memudahkan bertransaksi.

“Saat ini juga sudah ada QRIS, yang akan mempermudah digital bank masuk dan berpartner dengan ekosistem dibandingkan membangun ekosistem sendiri,” kata Rama.

Tantangan dalam membangun ekosistem bagi digital bank yakni membutuhkan waktu yang lama, meskipun sudah ada pembayaran menggunakan QRIS dalam mempermudah transaksi.

Baca juga : Hadapi Tantangan 2023, IDSurvey Perkuat Fungsi Operasi & Strategic Holding

Hal itu yang membuat digital bank akhirnya memilih menempel dengan ekosistem yang sudah ada dan tidak ingin membangun ekosistem sendiri agar lebih cepat.

Sementara bagi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, melihat perkembangan digitalisasi yang semakin marak dan persaingan yang begitu ketat, memacu perseroan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan layanan digital melalui perbaikan dan terobosan baru di segmen retail dan wholesale.

Upaya tersebut ditunjukkan melalui transformasi digital perusahaan dengan meluncurkan Livin Financial Superapp pada 2021.

“Kami mengintegrasikan seluruh financial services, juga dengan urban lifestyle ecosystem dalam satu aplikasi, jadi dalam hal desainnya Livin didesain sebagai sebuah journey,” jelas Direktur Information Technology Bank Mandiri Timothy Utama.

Menurut Timothy, fokus utama dari peluncuran Livin Financial Superapp tersebut adalah untuk membangun kapabilitas para nasabah dari kebiasaan yang konvensional menuju ke digital.

Baca juga : Suspensi Saham Dibuka Hari Ini, Garuda Mantap Perkuat Fundamental Kinerja Usaha

“Kami melihat dan bersyukur crowds yang kami bangun setelah satu tahun ini sangat luar biasa response dari masyarakat. Dalam setahun ini Livin sudah di download kira-kira lebih dari 20 juta,” ungkapnya.

Timothy meyakini, nasabah terus memerlukan pengalaman atau fitur dari kehandalan produk Bank Mandiri, sehingga perlu adanya penguatan dalam kapabilitas, realibilitas, ketersediaan, dan keamanan.

“IT terus kami modernisasi teknologi di jaringan keamanan dan juga back end kami secara end to end kami akan terus bertumbuh dan berinovasi dan dapat bertumbuh secara sustainable,” jelas Timothy.

Literasi Lewat Buku

 Dalam mengakomodir perkembangan digital di sektor perbankan saat ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute Agus Sugiarto pun meluncurkan buku bertajuk

Baca juga : Krakatau Sarana Infrastruktur Teken Perjanjian Pembiayaan Dengan SMI

‘Digitalisation: Changing the World of Financial Industry.’ Buku menjadi seri kedua setelah penerbitan buku pertama yang berjudul ‘Mengenal Ekonomi Digital’ sebagai dasar untuk lebih mengenal tentang ekonomi digital.

Agus mengatakan, perkembangan digital yang begitu pesat, telah memunculkan pemain-pemain baru di industri seperti fintech dan juga aset-aset digital dalam bentuk aset kripto. Hal tersebut, tentu harus menjadi concern setiap pihak dan pemangku kebijakan yang ada.

Literasi dan perlindungan konsumen menjadi hal penting untuk terus didorong dan ditingkatkan di masa mendatang.

“Teknologi digital yang terus tumbuh, mendorong adanya transisi dari physical contactful menjadi physical contactless. Perubahan tersebut telah mengubah persaingan di industri jasa keuangan," ucap Agus dalam kesempatan yang sama.

Buku tersebut juga mengulas terkait dampak terhadap digitalisasi terhadap industri keuangan, dan yang terkait dengan transformasi digital. Termasuk munculnya pemain-pemain baru di industri fintech dan aset-aset digital dalam bentuk aset kripto. Selain itu, beragam analisis mengenai transformasi digital dan bagaimana memenangkan persaingan di era digital akan diulas lebih tajam. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.