Dark/Light Mode

Gelar Global Islamic Finance Summit

BSI Didorong Biayai Proyek Infrastruktur

Kamis, 16 Februari 2023 07:30 WIB
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri), berbincang dengan Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Adiwarman Azwar Karim (kiri), Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kedua kanan) dan Ketua Dewan Pengawas Syariah BSI Hasanudin, dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023, di Jakarta, kemarin. (Foto: Dok. BSI).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri), berbincang dengan Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Adiwarman Azwar Karim (kiri), Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kedua kanan) dan Ketua Dewan Pengawas Syariah BSI Hasanudin, dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023, di Jakarta, kemarin. (Foto: Dok. BSI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI menggarap pembiayaan proyek-proyek infrastruktur nasional. Sebab, pembiayaan syariah dinilai paling cocok untuk pembiayaan jangka panjang.

Hal tersebut diutarakan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wir­joatmodjo dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023, bertajuk ‘Islamic Finance for Real Sector Development’ di Jakarta, kemarin.

Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, sejak dua tahun berdiri, BSI terus mengalami pertumbuhan signifikan hing­ga double digit.

Baca juga : BSI Siap Jadi Partner Keuangan Syariah Yang Solid Dan Kuat

Pertumbuhan aset syariah perbankan tumbuh 16 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan aset bank konvensional sebesar 7,7 persen. Bahkan, Aset BSI mencapai 60 persen dari bank syariah di Indonesia.

“Kami harapkan BSI mampu menjadi katalisator bagi per­tumbuhan ekonomi syariah,” tegasnya.

Menurut mantan bos Bank Mandiri ini, perusahaan pelat merah kerap kali mengalami hambatan terkait pembiayaan infrastruktur seperti jalan tol, properti, pertambangan maupun kelistrikan. Proyek tersebut me­mang tidak cocok dibiayai oleh struktur pembiayaan normal dari perbankan konvensional.

Baca juga : Wamen Tiko: Pembiayaan Syariah Paling Cocok Garap Proyek Infrastruktur

Karena itu, dia menyarankan, proyek yang membutuhkan pem­biayaan jangka panjang, bisa memilih layanan keuangan BSI.

“Apalagi jika BSI nanti memi­liki tambahan fully funded dari global, menjadi sumber-sumber pembiayaan baru yang aset-aset­nya membutuhkan pembiayaan yang spesifik,” kata Tiko.

Menurut Tiko, di luar negeri seperti London, Dubai dan Malaysia, pembiayaan syariah untuk proyek infrastruktur sudah sangat umum.

Baca juga : Genjot Penetrasi & Pemahaman Produk Syariah, BSI Gelar Global Islamic Finance Summit

“Hari ini, pertama kalinya kami sosialisasi kepada pelaku usaha dan investor, agar paham bahwa sebenarnya struktur sya­riah paling cocok untuk pembangunan Indonesia ke depannya,” yakin Tiko.

Dengan hadirnya GIFS ini, akan menjadi kesempatan bagi BSI untuk menggali lebih da­lam lagi peluang di sektor riil. Pihaknya berharap, dalam em­pat bulan ke depan, mulai ada sindikasi-sindikasi syariah yang dilakukan tepat sasaran. Dan sesuai proyek yang memili­ki financial projection jangka panjang dan bermanfaat untuk masyarakat luas.

“Misalnya project finance yang green seperti smelter, pabrik battery Electric Vehicle (EV), maupun refining nikel,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.