Dark/Light Mode

Kurir Wafat Saat Antar Paket, Ahli Waris Dapat Manfaat BPJS Ketenagakerjaan Rp 422 Juta

Rabu, 22 Februari 2023 20:57 WIB
Penyerahan manfaat BPJS Ketenagakerjaan ke ahli waris kurir yang meninggal saat antar paket. (Foto: Dok. BPJS Ketenagakerjaan)
Penyerahan manfaat BPJS Ketenagakerjaan ke ahli waris kurir yang meninggal saat antar paket. (Foto: Dok. BPJS Ketenagakerjaan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial, seorang kurir meninggal dunia saat sedang bertugas mengantarkan paket. Mendengar informasi tersebut, BPJS Ketenagakerjaan langsung menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap (LCT) untuk memastikan status kepesertaan korban.

Dalam waktu singkat, diketahui pria berusia 42 tahun tersebut bernama Yuslan Susilo, karyawan PT Mitra Andalan Service (MAS), yang ditugaskan sebagai kurir di SAP Express. Yuslan telah menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sejak Agustus 2020.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan pelayanan kepada peserta, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo yang datang langsung ke kediaman korban untuk mengungkapkan duka cita yang mendalam sekaligus menyerahkan hak ahli waris berupa manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan senilai total Rp 422 juta.

Manfaat tersebut terdiri dari santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, manfaat jaminan pensiun yang diberikan secara lumpsum, seluruh saldo Jaminan Hari Tua milik peserta dan juga beasiswa bagi 2 orang anak dari TK hingga Perguruan Tinggi.

Baca juga : Peruri Serahkan Bantuan Pohon Warga Terdampak Bencana Rob Karawang

Anggoro menyadari, sebesar apa pun manfaat yang diberikan tidak mampu menggantikan kehadiran almarhum di tengah-tengah keluarga. Namun, hal tersebut merupakan wujud negara hadir melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja.

“Dari data yang kami miliki, korban diketahui meninggal dunia saat sedang bekerja. Hal tersebut juga masuk dalam cakupan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja. Oleh karena itu, kami bergerak cepat untuk membayarkan manfaat kepada ahli waris agar mereka dapat melanjutkan hidupnya dengan layak setelah ditinggal oleh tulang punggungnya,” terang Anggoro.

Esti Juniarti, istri almarhum, mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas perhatian yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan dan pihak perusahaan kepadanya dan keluarga. "Saya terima kasih banyak sudah diberikan perhatian support untuk masa depan anak saya dan semoga impian almarhum untuk anak-anak sampai kuliah bisa tercapai. Semoga almarhum husnul khatimah dan tenang," ungkap Esti.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Operational Director PT Mitra Andalan Service Ana Rosalina, Human Capital & Corporate Planning General Manager PT Satria Antaran Prima Tbk Edwin Tito, serta Corporate Secretary General Manager PT Satria Antaran Prima Tbk Denny Parhan.

Baca juga : Kajol Indonesia Dukung Ganjar Bagikan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Kepada Driver Ojol

Anggoro mengapresiasi komitmen dari PT Mitra Andalan Service yang telah mendaftarkan tenaga kerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dirinya menekankan, hal tersebut patut diikuti oleh perusahaan pengantaran barang lainnya agar seluruh pekerja di Indonesia dapat bekerja tanpa rasa cemas, karena risiko kerjanya telah dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

Denny Parhan mewakili manajemen SAP Express memastikan, seluruh karyawannya telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, pihaknya sangat memerhatikan risiko yang mungkin terjadi setiap saat.

BPJS Ketenagakerjaan terus menggenjot jumlah kepesertaan, yang ditargetkan akan mencapai 70 juta tenaga kerja aktif di 2026. Hingga Desember 2022, BPJS Ketenagakerjaan memiliki 38 juta tenaga kerja aktif dan telah membayarkan 3,6 juta klaim dengan total nominal mencapai Rp 48,2 miliar. 

”Seluruh profesi pasti memiliki risiko yang dapat terjadi kapan dan di mana saja. Terlebih bagi mereka yang bekerja dengan mobilitas yang sangat tinggi seperti almarhum Bapak Yuslan Susilo. Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tentu sangat dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan tenang bagi pekerja dan keluarga," ucap Anggoro.

Baca juga : Ganjar Pastikan Warga Wadas Dapat Ganti Rugi Sesuai Kesepakatan

Karena itu, dia berharap dan mengimbau kepada seluruh pekerja baik pekerja formal maupun informal untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. "Karena BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya meng-cover pegawai kantoran tapi juga pekerja informal seperti petani, nelayan, pedagang, UMKM, semua akan dilindungi. Hal ini sejalan dengan kampanye kami yaitu Kerja Keras Bebas Cemas,” tutup Anggoro.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit Tetty Widayantie turut berduka cita atas meninggalnya kurir yang meninggal saat bertugas. Menurut Tetty, datangnya musibah memang tidak pernah bisa diprediksi. ”Musibah datang menimpa siapa saja, kapan saja, dan dalam keadaan apa saja,” ungkap Tetty. 

Menurutnya, sebagai manusia hanya bisa ikhtiar. Salah satunya dengan upaya proteksi diri sedini mungkin sebagai peserta program Jamsostek. Untuk itu, dirinya mengapresiasi perusahaan tempat korban bekerja yang mendaftarkan karyawannya ke program Jamsostek lengkap. 

"Perusahaan seperti itu wajib ditiru oleh perusahaan lain yang belum mendaftarkan pekerjanya ke program Jamsostek. Karena seluruh pekerja memiliki hak normatif mendapat perlindungan program BPJS Ketenagakerjaan dan negara mewajibkannya,” kata Tetty.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.