Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Perekonomian Indonesia Diprediksi Tumbuh Positif
Hilirisasi, Pariwisata Dan Infrastruktur Modal Kita
Sabtu, 25 Februari 2023 06:45 WIB
![Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Foto: Dok. Bappenas). Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Foto: Dok. Bappenas).](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
Sebelumnya
Senada, Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Taufik Hanafi mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 bisa berkisar antara 5,3-5,7 persen.
Pertumbuhan ini akan didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi, seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian domestik.
“Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi lainnya, yakni kontribusi dari industri besar yang diharapkan dapat tumbuh tinggi seiring dengan percepatan pelaksanaan transformasi ekonomi” kata Taufik dalam sambutannya di acara Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 yang disiarkan secara daring, Kamis (23/2).
Baca juga : Jokowi Harap, Indonesia Juara Industri Otomotif & Juara Balap Dunia
Selain itu, pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem serta pengurangan pengangguran, tetap menjadi fokus Pemerintah pada 2024 yang didukung oleh berbagai strategi kebijakan.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran mengatakan, kebijakan hilirisasi merupakan langkah positif untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Dan membuka peluang Indonesia untuk terintegrasi ke dalam rantai nilai global atau Global Value Chain (GVC).
“Sementara itu pelarangan ekspor akan berdampak negatif untuk kita, seperti memunculkan risiko balasan atau retaliasi dari mitra dagang internasional. Pasar komoditas internasional juga akan bergejolak karena supply yang ada tidak bisa memenuhi demand,” terang Hasran.
Baca juga : Presiden: Jangan Gambling Pada Yang Tidak Kita Yakini
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen tahun 2024 menjadi tantangan berat bagi Pemerintah.
Menurutnya, masih ada faktor menantang dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi agar bisa tumbuh lebih tinggi. Salah satunya dari sektor industri manufaktur.
“Industri manufaktur merupakan sektor yang mempunyai proporsi cukup besar dalam angka pertumbuhan ekonomi domestik. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri manufaktur selalu berada di bawah level 5 persen. Ini akan jadi tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,7 persen,” pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya