Dark/Light Mode

Perekonomian Indonesia Diprediksi Tumbuh Positif

Hilirisasi, Pariwisata Dan Infrastruktur Modal Kita

Sabtu, 25 Februari 2023 06:45 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Foto: Dok. Bappenas).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Foto: Dok. Bappenas).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian Indonesia tahun 2024 diprediksi akan tumbuh positif di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Hal itu bisa terjadi karena tiga faktor yang mendorong perekonomian Indonesia.

Menteri Perencanaan Pem­bangunan Nasional/Badan Per­encanaan Pembangunan Na­sional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, tiga fak­tor itu yakni hilirisasi, pariwisata dan infrastruktur.

“Pertama, berlanjutnya pro­gram hilirisasi dengan adanya 37 pabrik pengolahan dan pemur­nian (smelter) nikel yang sedang beroperasi saat ini, 39 smelter dalam tahap pembangunan dan 35 smelter dalam tahap perenca­naan,” tulis Suharso, dikutip dari akun Instagram @suharsomono­arfa, kemarin.

Baca juga : Jokowi Harap, Indonesia Juara Industri Otomotif & Juara Balap Dunia

Selain itu, terdapat dua perusa­haan smelter tembaga yang akan mulai berproduksi pada tahun 2024, yakni PTAmman dan PTFreeport, serta dua perusahaan lain yang sudah berproduksi pada 2023.

“Pemerintah juga telah melaku­kan peningkatan kapasitas input smelter bauksit sebesar satu juta ton pada 2024,” kata Suharso.

Kedua, lanjutnya, pemulihan pariwisata dengan target kun­jungan wisatawan mancanegara pada 2023 sebesar 8,9 juta orang dan 9,5-14,3 juta pada 2024.

Baca juga : Presiden: Jangan Gambling Pada Yang Tidak Kita Yakini

Nilai devisa pariwisata pada 2023 juga ditargetkan sebesar 2,07 - 5,95 miliar dolar AS dan tahun 2024 ditargetkan 7,38 - 13,08 miliar dolar AS.

Ketiga, dukungan pembangunan infrastruktur untuk 21 kawasan prioritas pada tahun 2024.

Pembangunan infrastruktur ini meliputi Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Danau Toba dan Pulau Nias di Sumatera Utara, Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, Pulau Enggano dan Pusat Kegiatan Nasional di Bengkulu, Wilayah Batam-Bin­tan di Kepulauan Riau, Rebana di Jawa Barat.

Baca juga : Erick: NU Dan Indonesia Harus Bisa Bersaing Dengan Bangsa Lain

Kemudian, Kedungsepur di Jawa Tengah, Gerbangkertosusi­la Plus dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Ijen-Baluran di Jawa Timur.

Kawasan prioritas lainnya me­liputi Selingkar Wilis di Jawa Timur, KSPNNusa Penida dan KSPNUbud/Ulapan di Bali, DPP Sambas-Singkawang di Kalimantan Barat, Food Estate Sumba Tengah di Nusa Tenggara Timur, KI(Kawasan Industri) Morowali di Sulawesi Tengah, KIKonawe di Sulawesi Tenggara, KIPulau Obi dan KITeluk Weda di Maluku Utara, dan Food Estate Keerom di Papua.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.