Dark/Light Mode

Tahun 2022, Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Sukses Loncati Target

Senin, 27 Maret 2023 20:18 WIB
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Taufik Aditiyawarman pada acara paparan kinerja, Senin, (27/4/2023). (Foto: Fazry/Rakyat Merdeka)
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Taufik Aditiyawarman pada acara paparan kinerja, Senin, (27/4/2023). (Foto: Fazry/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai subholding Pertamina untuk bisnis refining and petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) terus memberikan upaya terbaik untuk membukukan kinerja yang positif.

Pada tahun 2022, PT KPI sukses mencatatkan kinerja operasi yang jauh melampaui target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan).

"Terdapat beberapa faktor utama yang mendorong kinerja positif tersebut, antara lain optimasi kilang dan efisiensi biaya operasional,"  tutur Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman, pada acara paparan kinerja, Senin, (27/4/2023).

Baca juga : Prabowo-Ganjar Di Tangan Mega

Taufik mengungkapkan bahwa optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi (high valuable product) sesuai dengan pergerakan crack spread (perbedaan antara harga minyak mentah sebagai bahan baku dan harga produk yang dihasilkan kilang).

“Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan crude (minyak mentah). Kita diberikan fleksibilitas dalam mengolah crude bagian negara agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik.” jelas Taufik.

Terkait dengan intake kilang, PT KPI berhasil melampaui target sebanyak 14 persen di atas target. Target ini tercapai karena adanya peningkatan permintaan pasca pandemi.

Baca juga : Rehan/Lisa Sukses Jalani Debut

Selain itu, proyek RDMP Balongan juga sudah onstream sejak Juni 2022 yang menambah kapasitas pengolahan sebanyak 25 kbpd.

Upaya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dilakukan untuk meningkatkan angka Yield Valuable, dimana salah satu produk yang didorong adalah MFO Low Sulfur (untuk bunker kapal).

Menurut Taufik hal ini berhasil menjadikan imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) di atas target.

Baca juga : Kasus Suap Penanganan Perkara, KPK Periksa 2 Pejabat MA

Persentase produksi produk bernilai tinggi, mencapai realisasi sekitar 82 persen, lebih tinggi daripada target pada RKAP sekitar 79,9 persen.

Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator kehandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil kami tingkatkan menjadi hampir 100 persen, lebih tinggi daripada versi RKAP sekitar 99 persen,” jelas Taufik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.