Dark/Light Mode

Rendang dan Gado-Gado Jadi Menu Favorit

Restoran Bali Brunch Pikat Pelanggan Orang Finlandia

Rabu, 28 Agustus 2019 14:17 WIB
Pemilik Restoran Bali Brunch, Galih Bulgamin (kiri) berfoto bersama Dubes Indonesia untuk Finlandia Wiwiek Setyawati Firman (kanan) dan Pimpinan Umum Rakyat Merdeka Ratna Susilowati di restorannya, baru-baru ini. Wartawan Rakyat Merdeka mampir ke restoran yang berada di shopping mall di kota Helsinki itu. Bali Brunch menyajikan menu khas Indonesia. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka).
Pemilik Restoran Bali Brunch, Galih Bulgamin (kiri) berfoto bersama Dubes Indonesia untuk Finlandia Wiwiek Setyawati Firman (kanan) dan Pimpinan Umum Rakyat Merdeka Ratna Susilowati di restorannya, baru-baru ini. Wartawan Rakyat Merdeka mampir ke restoran yang berada di shopping mall di kota Helsinki itu. Bali Brunch menyajikan menu khas Indonesia. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Masakan Indonesia sudah sampai ke Finlandia. Lewat restoran bernama Bali Brunch, Galih Ganesha Putra Bulgamin mengenalkan gado-gado hingga rendang ke lidah orang-orang Negeri Seribu Danau itu.

Selain Galih, pemilik Bali Brunch adalah Marissa Bulgamin, Anggi Bulgamin, Sandrina Bulgamin dan Ilka Huuhka. Boleh dibilang, Galih adalah salah satu pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang sukses mengadu nasib di Finlandia.

Saat diwawancarai Rakyat Merdeka dan RMcoid di restaurannya di Kamppi Mall, Helsinki, Selasa (13/8) petang, Galih menyebut, dirinya memilih makanan sebagai usaha lantaran paling gampang diterima.

“Untuk mempermudah chance (kesempatan), kita konsentrasi kepada keunikan kita, Indonesia,” tutur Galih. Sore itu, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Finlandia merangkap Estonia Wiwiek Setyawati Firman mengajak Rakyat Merdeka mencicipi aneka makanan di restoran milik Galih.

Saat itu, selain rombongan tamu dari Indonesia yang diajak Dubes Wiwiek, ada empat tamu lainnya yang sedang makan di Bali Brunch. Dua karyawan bule tampak sibuk menyiapkan pesanan para tamunya.

Baca juga : Soto jadi Menu Favorit Idul Adha di Belanda

Bali Brunch bercikal-bakal dari Waroeng Indonesia yang mengisi acara Restaurant Day pada 2011. Restaurant Day di selenggarakan empat kali setahun oleh Pemerintah Finlandia sejak 2010.

Acara ini memungkinkan siapa saja bisa menjual makanan tanpa kontrol yang ketat seperti biasanya. Orang pun beramai-ramai membuka stan atau menjual makanan, di lapangan, di rumah masing-masing, atau di mana saja yang memungkinkan sepanjang tidak mengganggu mobilitas publik.

Para imigran biasanya menyajikan menu otentik asal negara masing-masing. “Mulai ngetes makanannya di situ,” ungkap Galih yang mengaku tak pernah secara khusus belajar memasak. Dia hanya pernah mengikuti program sekolah di sebuah steak house saat usianya 15 tahun.

Dari para pedagang kaki lima di Tanah Air-lah, Galih mengadopsi model bisnis, mulai dari konsep, biaya produksi, ma najemen pelaksanaan, hingga penentuan rasa makanan.

“Kita lebih ke reverse to production. Jadi kita pernah bayar orang di Jakarta untuk kasih tau resepnya, terus kita coba diulang di sini, bagaimana bikinnya, segala macem. Jadi kaya factory line sih sebenarnya,” beber dia.

Baca juga : Jamin Harga Jual Gabah, Kementan Bentuk Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu

Tak Kesulitan Beli Bumbu

Soal bumbu, Galih mengaku tak terlalu sulit mendapatkannya. Di ibukota Finlandia itu, ada Indonesian Market dan IndoMarket milik orang Indonesia.

Selain itu, bumbu masak juga bisa dibeli di Asianic Trading Store, toko bumbu India, serta toko-toko penjual bahan oriental lainnya.

“Bahan-bahan bisa dapat di sini,” imbuhnya. Dari Restaurant Day, Galih kemudian mencoba mengembangkan usahanya. Nama Bali Brunch dipilih. Alasannya, Bali lebih dikenal oleh orang-orang Eropa ketimbang daerah lain di Indonesia.

“Kalau namanya Bandung Brunch atau Jakarta Brunch, orang mungkin nggak tahu ya,” ujarnya.

Baca juga : Menhub Sarankan Pemudik Lewat Jalur Selatan

Pada 2014, Bali Brunch mulai berani jualan, namun masih sebatas pop-up atau temporer. Galih “meminjam” RPueblo milik temannya di Eerikinkatu 27, Helsinki, yang libur operasi setiap hari Minggu.

“Biaya operasional untuk hari Minggu di sini mahal, makanya restoran itu tutup. Nah, kita yang buka,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.