Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Munculnya kasus kejahatan dengan memanfaatkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS)/QR tak menggerus kepercayaan masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari masih tingginya nasabah Bank Mandiri menggunakan layanan transaksi tersebut.
Belum lama ini, terjadi kasus kejahatan dengan memanfaatkan kemudahan transaksi dengan QRIS. Pelaku menempelkan stiker QRIS miliknya di sejumlah masjid dengan mengatasnamakan masjid untuk menerima amal dan infak. Alhasil, sumbangan jemaah masuk ke rekening pelaku.
Terkait kasus ini, Bank Indonesia (BI) sebagai regulator sistem pembayaran, diimbau untuk melakukan evaluasi sistem QRIS. Sedangkan perbankan sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) diharapkan mampu memiliki sistem keamanan yang lebih optimal dalam penggunaan kode QRIS. Dan, nasabah diminta untuk lebih teliti lagi sebelum memindahkan dananya ke rekening tujuan lain.
Baca juga : Kertajati Menggeliat Lagi
“Saat kita mulai scan barcode, di situ pasti terlihat tujuan rekening. Nasabah harus dipastikan, apakah tujuannya sudah benar,” ungkap Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha saat ditemui Rakyat Merdeka dalam acara media gathering dan buka puasa bersama, Kamis (13/4) malam.
Diakui Rudi, kode QRIS yang statis cukup mudah untuk dipalsukan. Namun ia memastikan, Bank Mandiri sudah menyediakan sistem yang lebih aman dalam men-create kode QR yang terdapat dalam super apps andalannya, Livin’ by Mandiri.
“Which is kalau yang dibuat di Livin’ ini ada pembuatan QR Merchant, tidak akan sembarangan dipalsukan. Karena ini lebih valid dan ada verifikasi. Itu kenapa kami sarankan buat kode QRIS-nya di aplikasi bank,” ujarnya.
Baca juga : SIM Keliling Tangerang Kota 31 Maret, Hadir Di Metropolis Mall
Sejauh ini, Rudi mengaku, belum ada laporan/kasus terkait QRIS yang ada di Bank Mandiri.
Ia berharap, tidak ada lagi kejahatan memanfaatkan QRIS.
“Modus kejahatan kan selalu berkembang. Seperti ada saja celah dari teknologi yang baru. Kita sendiri pun harus selalu berhati-hati dan waspada,” imbau Rudi.
Baca juga : Ditunggu Di Komisi III, Sri Mul Izin Ke Bali
Rudi mengungkapkan, kasus pemalsuan QRIS tidak mempengaruhi minat nasabah untuk transaksi menggunakan scan barcode. Ini terlihat dari penggunaan QRIS Bank Mandiri mengalami peningkatan cukup besar hingga 222 persen year on year (yoy), atau tercatat nilai transaksi QRIS mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Saat ini transaksi QRIS menjadi populer di kalangan mayarakat, terutama dalam tiga tahun terakhir.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya