Dark/Light Mode

Pengguna Kode QRIS Mandiri Meningkat

Minggu, 16 April 2023 07:30 WIB
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha. (Foto: Ist).
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha. (Foto: Ist).

RM.id  Rakyat Merdeka - Munculnya kasus kejahatan dengan memanfaatkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS)/QR tak menggerus kepercayaan masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari masih tingginya nasabah Bank Mandiri menggunakan layanan transaksi tersebut.

Belum lama ini, terjadi kasus kejahatan dengan memanfaatkan kemudahan transaksi dengan QRIS. Pelaku menempelkan stiker QRIS miliknya di sejumlah masjid dengan mengatasnamakan masjid untuk menerima amal dan infak. Alhasil, sumbangan je­maah masuk ke rekening pelaku.

Terkait kasus ini, Bank In­donesia (BI) sebagai regulator sistem pembayaran, diimbau un­tuk melakukan evaluasi sistem QRIS. Sedangkan perbankan se­bagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) diharapkan mampu memi­liki sistem keamanan yang lebih optimal dalam penggunaan kode QRIS. Dan, nasabah diminta untuk lebih teliti lagi sebelum memindahkan dananya ke rekening tujuan lain.

Baca juga : Kertajati Menggeliat Lagi

“Saat kita mulai scan barcode, di situ pasti terlihat tujuan rekening. Nasabah harus dipastikan, apakah tujuannya sudah benar,” ungkap Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha saat ditemui Rakyat Merde­ka dalam acara media gathering dan buka puasa bersama, Kamis (13/4) malam.

Diakui Rudi, kode QRIS yang statis cukup mudah untuk dipal­sukan. Namun ia memastikan, Bank Mandiri sudah menye­diakan sistem yang lebih aman dalam men-create kode QR yang terdapat dalam super apps an­dalannya, Livin’ by Mandiri.

“Which is kalau yang dibuat di Livin’ ini ada pembuatan QR Mer­chant, tidak akan sembarangan dipalsukan. Karena ini lebih valid dan ada verifikasi. Itu kenapa kami sarankan buat kode QRIS-nya di aplikasi bank,” ujarnya.

Baca juga : SIM Keliling Tangerang Kota 31 Maret, Hadir Di Metropolis Mall

Sejauh ini, Rudi mengaku, belum ada laporan/kasus terkait QRIS yang ada di Bank Mandiri.

Ia berharap, tidak ada lagi kejahatan memanfaatkan QRIS.

“Modus kejahatan kan selalu berkembang. Seperti ada saja celah dari teknologi yang baru. Kita sendiri pun harus selalu berhati-hati dan waspada,” im­bau Rudi.

Baca juga : Ditunggu Di Komisi III, Sri Mul Izin Ke Bali

Rudi mengungkapkan, kasus pemalsuan QRIS tidak mem­pengaruhi minat nasabah untuk transaksi menggunakan scan barcode. Ini terlihat dari peng­gunaan QRIS Bank Mandiri mengalami peningkatan cukup besar hingga 222 persen year on year (yoy), atau tercatat nilai transaksi QRIS mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Saat ini transaksi QRIS menjadi populer di kalangan mayarakat, terutama dalam tiga tahun terakhir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.