Dark/Light Mode

Ketua Adat Desa Beri Restu

BKS Naksir, Teletubbies Jadi Lokasi Bandara Bali Ke II

Senin, 31 Desember 2018 09:57 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi
Karya Sumadi (Foto; Istimewa)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (Foto; Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilihan lokasi rencana pembangunan Bandara Internasional Bali ke II mengerucut ke Desa Kubutambahan di Kabupaten Buleleng. Daerah itu dianggap paling kecil potensi terjadinya masalah sosial.

Hal tersebut diutarakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau Desa Kubutambahan. Ada tiga opsi lokasi yang disodorkan ke BKS-sapaan akrab Budi Karya terkait rencana pembangunan Bandara Internasional Bali ke II. Yaitu Desa Celukan Bawang, Desa Gerogak, dan Desa Kubutambahan. Ketiganya berada di Kabupaten Buleleng.

“Dari tiga lokasi, saya kira Kubutambahan yang paling cocok dan ideal. Hasil studi juga bilang begitu,” ungkap BKS. Jarak dari Bandara Ngurah Rai ke Desa Kubutambahan sekitar 101 kilo meter (km). BKS ke lokasi menggunakan helikopter. Menggunakan kemeja putih dengan celana jins, Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II tersebut pada kunjungan ini didampingi Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti, Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno, Gubernur Bali Wayan Koster, dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Tiba di lokasi, BKS disambut Ketua adat Desa Pakraman Kubutambahan Jro Pasek Ketut Warkadea. 

Baca juga : Industri 4.0 Terancam Sinyal

BKS melakukan kunjungan kurang lebih setengah jam. Dia melihat-lihat kondisi lahan sambil berbincang dengan Ketua Adat dan tokoh masyarakat setempat. Lokasi itu sebagian besar masih berupa tanah kosong. Diselimuti rerumputan dan berbukit-bukit kecil. Warga setempat menyebutnya bukit teletubbies.

BKS menjelaskan, Desa Kubutambahan ideal menjadi lokasi Bandara Bali II karena memenuhi banyak aspek. Antara lain, lahan yang tersedia cukup luas dan non produktif. Kemudian, tidak banyak tempat ibadah sehingga bisa menekan potensi masalah sosial saat proses pembebasan lahan dan pembangunan bandara.

“Untuk tanah berstatus tanah adat milik desa, itu kewenangan gubernur untuk membicarakannya dengan desa bersama bupati,” jelasnya. BKS mengatakan, setelah masalah administrasi selesai, pihaknya akan langsung menerbitkan izin penetapan lokasi.

Baca juga : Acungan Jempol Buat PLTU Paiton & PLTDG Pesanggaran

Menurut BKS, pembangunan bandara rencananya akan menggunakan skema kerja sama antara pemerintah dengan swasta atau lebih dikenal dengan KPBU (Kerja sama Pemerintah Badan Usaha). Dengan demikian, diharapkan pembangunan bisa dilakukan dengan cepat. 

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti menambahkan, selain memenuhi kajian teknis, Kubutambahan dipilih karena memiliki keindahan alam. 

“Panorama di Desa Kubutambahan merupakan nilai tambah sehingga diharapkan bisa menjadi pariwisata baru,” ungkapnya.

Baca juga : Produk ‘Made In’ Indonesia Potensial Kuasai Pasar Dunia

Sementara itu, Ketua adat Desa Pakraman Kubutambahan Jro Pasek Ketut Warkadea menyatakan merestui rencana pembangunan bandara di desanya.  Masyarakat menerima pembangunan bandara baru,” ungkapnya.

Berdasarkan rencana rancangan pembangunan bandara, pembangunan dilakukan pada tahun 2019 dan selesai pada 2024. Pembangunan runway akan dibangun secara bertahap. Tahap pertama luasnya 2.700 m x 45 m dan akan diperpanjang hingga 3.600 m x 45 m.
 
Untuk tahap pertama pesawat yang dapat mendarat jenis Boeing 737 Max 8. Dimensi Apron 543 m x 100 m dengan total Parking Stand bisa mencapai 14 Pesawat. Pembangunan terminal penumpang tahap pertama akan dibangun seluas 93.910 meter persegi, terdiri dari terminal penumpang domestik berukuran 49.846 meter persegi dan terminal penumpang internasional seluas 31.181 meter persegi. Bangunan keseluruhan terminal akan diperluas secara bertahap hingga mencapai 338.999 meter persegi. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.