Dark/Light Mode

Tokcer Kawal Ekonomi Saat Pandemi

Seabrek PR Menanti Tangan Dingin Perry

Kamis, 25 Mei 2023 06:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) memberikan selamat kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (24/5/2023). Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023 Perry Warjiyo secara resmi menjabat kembali menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 2023-2028. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) memberikan selamat kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (24/5/2023). Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023 Perry Warjiyo secara resmi menjabat kembali menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 2023-2028. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perry Warjiyo resmi dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk masa jabatan 2023-2028. Perry diharapkan kembali berkinerja tokcer seperti periode pertama.

Sejumlah ekonom puas dengan kinerja Perry selama menjadi Gubernur BI pada periode 2018-2023. Direktur Center of Eco­nomic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, di periode pertamanya, pria asal Solo itu sukses mengawal per­ekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Untuk periode kedua, lanjut dia, segudang tantangan dan pekerjaan rumah (PR) sudah menanti Perry. Ini seiring dengan situasi global yang masih penuh dengan ketidakpastian, imbas dari krisis ekonomi dan gejolak geo politik.

Baca juga : Menteri Bahlil Ajak Pengusaha AS Investasi Ke Tanah Air

Menurut Bhima, salah satu tantangan besar dihadapi Perry adalah menjaga stabilitas rupiah agar tetap aman. Perry harus mampu menjaga stabilitas ru­piah tidak hanya dengan utak atik suku bunga. Tapi lebih pada kerja keras mendorong penggu­naan mata uang lokal.

Selain itu, meningkatkan arus masuk Devisa Hasil Ekspor (DHE) hingga memberi stimulus moneter ke sektor industri yang berorientasi ekspor.

“Salah satunya bisa lewat keringanan uang muka dan bunga khusus,” kata Bhima kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Dukung Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Adat, Begini Skema Yang Ditawarkan Wamen ATR/BPN

Selain itu, lanjut Bhima, Perry harus kerja keras mengendalikan inflasi. Khususnya dari sisi in­flasi pangan dengan koordinasi efektif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dan ekses uang beredar akibat kebijakan burden sharing saat pandemi.

Bhima meminta, Perry tidak mudah menggelontorkan bur­den sharing atas permintaan Pemerintah karena bisa me­nyebabkan hyper inflation dan moral hazard.

“Perry juga harus mampu meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di internal BI, terutama dalam menyambut CBDC (rupiah digital) dan ino­vasi keuangan digital lainnya,” ujar Bhima.

Baca juga : Grand Final Indonesian Idol Season XII, Pertarungan Dua Finalis Berhijab

Kemudian, papar Bhima, Perry juga harus mampu mendorong pinjaman di sektor rendah emisi dan energi terbarukan melalui aturan Loan to Value (LTV) hijau.

Direktur Eksekutif COREIn­donesia, Mohammad Faisal me­nilai, secara umum Perry Warjiyo memiliki kapasitas teknis yang sangat baik dalam memimpin kembali Bank Sentral.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.