Dark/Light Mode

102 MoU Jadi Bukti

Animo Investor Korsel Tinggi, IKN Diplesetkan Jadi Indonesia Korea Network

Selasa, 30 Mei 2023 22:22 WIB
Wakil Dubes RI untuk Korsel Zelda Wulan Kartika (kanan) bersama Founder & Chairman of FPCI Dino Pati Djalal (tengah) dalam pertemuan dengan 14 jurnalis peserta The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 di Kantor KBRI Seoul, Selasa (30/5). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka/RM.id)
Wakil Dubes RI untuk Korsel Zelda Wulan Kartika (kanan) bersama Founder & Chairman of FPCI Dino Pati Djalal (tengah) dalam pertemuan dengan 14 jurnalis peserta The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 di Kantor KBRI Seoul, Selasa (30/5). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Korea Selatan (Korsel) serius menganggap Indonesia sebagai special strategic partner. Terbukti, mereka sangat mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Saat ini, terdapat 102 Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama Indonesia-Korsel yang sudah ditandatangani, untuk pembangunan IKN.

Bahkan, salah satu MoU yang disepakati terkait proyek bendungan atau dam, progress pembangunannya dilaporkan telah mencapai 20 persen.

Antusiasme Korsel terhadap pembangunan IKN, dibenarkan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Korsel Zelda Wulan Kartika, dalam pertemuan dengan 14 jurnalis peserta The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 di Kantor KBRI Beijing, Selasa (30/5).

Pertemuan ini juga dihadiri Founder & Chairman Foreign Community Policy of Indonesia (FPCI) Dino Pati Djalal dan Director Korea Foundation Choi Hyunsoo.

Baca juga : Bamsoet Ajak Investor Korsel Investasi Di IKN Nusantara

"Investor Korsel memang sangat berminat sekali, dengan IKN. Kita ketemu dengan semua kalangan di Korsel, itu ujung-ujungnya yang ditanyakan IKN. Mereka sangat eager untuk membangun IKN," papar Zelda.

Menurutnya, Korsel memang memiliki kemampuan yang handal di bidang infrastruktur.

"Saya pernah pergi ke luar kota di Korsel, naik mobil. Korsel itu, kalau bangun jalan menembus bukit, kualitasnya bagus.  Konstruksinya bagus. Sangat kokoh," tutur Zelda.

"Jagorawi, jalan tol pertama di Indonesia, itu kan juga dibangun Korsel," sambungnya.

Soal ini, Founder & Chairman Foreign Policy of Community on Indonesia (FPCI) Dino Pati Djalal menambahkan, jalan tol pertama di Indonesia dibangun oleh orang Korsel, yang kemudian menjadi Presiden, Lee Myung-bak.

Baca juga : Dapuk Ashanty Jadi Duta Persahabatan Indonesia-Korsel

Sebelum menjabat Presiden ke-10 Korsel (2008-2013), Lee Myung-bak menduduki posisi CEO of Hyundai Engineering & Construction .

IKN Diplesetkan

Wakil Dubes RI untuk Korsel Zelda Wulan Kartika menceritakan hal unik seputar proyek IKN di mata investor Korsel.

Saking banyaknya perusahaan Korsel yang terlibat dalam proyek relokasi Ibu Kota Negara, para investor Negeri Ginseng itu memplesetkan istilah IKN, menjadi Indonesia Korea Network.

"Karena investor yang berminat itu banyak sekali, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel sampai datang ke Kalimantan, untuk melihat sendiri proyek IKN. Dengan membawa delegasi bisnis yang cukup banyak," papar Zelda.

"Sekembalinya dari Kalimantan, mereka oke oke. Pokoknya, perusahaan Korsel harus terus terlibat. Mudah-mudahan, seluruh MoU Korsel untuk IKN terlaksana dengan baik," imbuhnya.

Tak Sembarangan

Baca juga : Genjot International Banking, BNI Support Indonesia Ketua ASEAN 2023

Bos FPCI Dino Pati Djalal mengungkap pengalamannya dealing dengan berbagai negara. Seperti Jepang, Australia, Korea Selatan, dan China.

"Saya lihat, Korea termasuk yang paling hati-hati. Tapi, kalau mereka sudah memutuskan, mereka akan serius. Negara lain, ada yang ngomong besar, tapi akhirnya nggak jadi," beber Dino, yang pernah menjabat Wakil Menteri Luar Negeri dan mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat.

Faktanya, Indonesia memang satu-satunya special strategic partner di wilayah Asia Tenggara.

Kata Dino, Negeri Ginseng tak sembarangan melekatkan status itu kepada Indonesia, yang tahun ini merayakan ulang tahun hubungan diplomatik ke-50 dengan Korsel.

"Mereka pilih-pilih banget. Tapi, kalau sudah menjatuhkan pilihan, serius banget. Saya yakin, kalau mindset orang Korsel sudah oke, mereka akan serius. Mereka nggak akan ngegombal, kalau sudah komitmen.  Let's execute seriously. Seperti itu bacaan saya tentang dealing dengan Korsel," terang Dino. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.