Dark/Light Mode

Menteri Teten : UMKM Masih Dipersulit Agunan, Perbankan Harus Beri Kemudahan Pembiayaan

Selasa, 20 Juni 2023 19:29 WIB
Menkop UKM Teten Masduki di acara Sinergi dan Kolaborasi Program Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem Bidang Koperasi dan UMKM di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/6). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki di acara Sinergi dan Kolaborasi Program Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem Bidang Koperasi dan UMKM di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/6). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Hal itu juga sambung Teten, yang menjadi alasan mengapa Pemerintah terus menambah plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR), agar semakin banyak usaha mikro terbantu untuk menambah modal usahanya.

"Mau bagaimana pun tak sedikit UMKM yang selama ini menggunakan uang pribadi karena sulit pinjam ke bank," katanya.

Baca juga : Ganjar Luncurkan Samsat Budiman, Gandeng BUMDes Beri Kemudahan Bayar Pajak

Dalam mengatasi persoalan ini juga, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus berupaya agar UMKM meraih kemudahan akses pembiayaan. Salah satunya dengan melakukan konsolidasi para petani-petani kecil dengan lahan yang sedikit.

"Kami ada piloting untuk petani sawit diintegrasikan dalam sebuah koperasi, yang terhubung sebagai offtaker. Di mana offtaker ini yang menghubungkan para petani ke sektor pembiayaan seperti perbankan," ujar Teten.

Baca juga : Mendagri: Pembangunan Perbatasan Harus Dengarkan Masukan Daerah

Termasuk yang ada di Ciwidey, kata Teten perbankan sudah masuk ke pembiayaan dengan koperasi yang menjadi offtaker. Karena bagaimana pun bank mau masuk kalau potensi rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) nya kecil.

Ia menegaskan, dengan kemudahan akses pembiayaan dari perbankan ke UMKM, semakin mendukung UMKM maju dan berkembang. Sekaligus menciptakan semakin banyaknya lapangan kerja dan menuntaskan kemiskinan di daerah.

Baca juga : Industri AMDK Didorong Gunakan Kemasan Daur Ulang

Menurutnya, struktur ekonomi sebesar 96 persen dikuasai oleh sektor mikro. Sementara ekonomi menengah hanya sedikit karena usaha mikro yang naik kelas juga sedikit. Ini berbahaya.

"Sebanyak 70 persen lapangan pekerjaan disediakan oleh sektor usaha mikro sementara kredit yang disediakan oleh bank baru sekitar 21 persen," pungkas Teten. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.