Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sinergi Dengan Kejaksaan Agung
Erick Bidik Oknum Korup Dapen BUMN
Jumat, 28 Juli 2023 07:25 WIB
![Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara) Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
Sebelumnya
“Kebocoran yang terjadi dalam pengelolaan dapen BUMN mengindikasikan bahwa pola pengawasan tidak berjalan dengan efektif,” ujarnya.
Apa penyebabnya, sambung Toto, ada beberapa kemungkinan. Di antaranya sistem kualitas pengawasan yang lemah, rendahnya kompetensi pengawasan yang dimiliki Dewan Pengawas Dapen BUMN. Atau bisa juga intervensi para pihak yang menyebabkan munculnya bad governance pengelolaan dapen BUMN.
Untuk itu, ia menekankan, hal prioritas yang harus dikerjakan agar dapen BUMN lebih sehat adalah pengurus dapen harus diisi tenaga profesional yang qualified, terutama di sektor investasi.
Baca juga : PAN Bekasi Bidik 8 Kursi Dewan
“Memang mengelola investasi dapen yang prudent akan berbiaya mahal. Namun hal itu tetap harus dilakukan,” tegasnya.
Kemudian, diharapkan pengawasan OJK lebih ketat dari sisi compliance dan law enforcement.
“Terakhir, adalah munculnya kebutuhan indikator early warning system di otoritas pengawas, yang bisa mengantisipasi potensi kegagalan pengelolaan dapen,” sebut Toto.
Baca juga : Jokowi: Jangan Ada Lagi Oknum Kejaksaan Yang Main Hukum, Nitip Rekanan Proyek
Ia bilang, jika perbaikan pengelolaan dapen bisa dilakukan dengan cepat, maka potensi dapen BUMN sebagai salah satu alternatif pendanaan pembangunan nasional, juga bisa semakin meningkat.
Ide penggabungan pengelolaan Dapen BUMN di bawah Lembaga pengelola investasi profesional bisa menjadi pertimbangan untuk direalisasikan. “Sekali lagi prinsip tata kelola yang baik dan transparan menjadi kata kuncinya,” pungkas Toto.
Sebagai informasi, dalam kasus Jiwasraya negara disebut rugi hingga Rp 16,8 triliun. Kemudian dalam kasus Asabri, negara dirugikan Rp 22,7 triliun. Sementara, satu dapen BUMN yang sudah diusut Kejaksaan Agung adalah milik Pelindo dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 148 miliar.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya