Dark/Light Mode

Kembangkan Sistem, Taspen Gandeng GEPS Korea

Senin, 16 September 2019 21:16 WIB
Dirut Taspen Iqbal Latanro dan CEO GEPS Nam-Joon Chung pamer naskah kerja sama di Gedung Taspen, Senin (16/9). (Foto: Taspen)
Dirut Taspen Iqbal Latanro dan CEO GEPS Nam-Joon Chung pamer naskah kerja sama di Gedung Taspen, Senin (16/9). (Foto: Taspen)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Taspen melakukan perpanjangan kerja sama pertukaran informasi program pensiun dengan Government Employee Pension Service (GEPS) Korea.

Penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Taspen dan GEPS Korea digelar di Kantor Taspen, Senin (16/9). MoU ditandatangani oleh Dirut Taspen Iqbal Latanro dan CEO GEPS Nam-Joon Chung. Kerja sama antar keduanya pun sudah dimulai sejak tahun 2016, dengan scope kerja sama meliputi bidang training dan benchmarking antara kedua insititusi.

Dirut Taspen, Iqbal Latanro mengatakan, GEPS merupakan institusi yang menangani Program Pensiun dan Jaminan Sosial bagi PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Korea Selatan. Hal baru dalam kerja sama kali ini yaitu saling bertukar informasi mengenai Retirement Support Program. 

“Di Taspen, namanya Program Wirausaha Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau dikenal dengan Program Wirausaha Pintar," ujarnya.

Baca juga : Pembiayaan SBSN Bantu Kemajuan UIN Bandung

Melalui program ini, pihaknya membantu para ASN untuk menyiapkan hari tua mereka, salah satunya dengan wirausaha, sehingga bisa mendapatkan tambahan income selain pensiun bulanan.  Salah satunya, melalui Wirausaha Pintar yang merupakan bentuk layanan extra miles dari Taspen kepada ASN dan Pensiunan dengan memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup di hari tua. 

"Jadi, mereka akan dapat memenuhi kebutuhannya, serta tetap aktif dan sehat di hari tua," katanya.

Ia menuturkan, setelah pensiun, rata-rata para pensiun kehilangan pendapatannya lebih dari 60 persen ketika saat mereka masih aktif bekerja. Kondisi ini menyebabkan pensiunan yang berusia di atas 58 tahun menjadi rentan terhadap kekurangan finansial, serta kondisi kesehatan dan mental yang menurun, dan mereka menjadi tergantung secara finansial kepada orang lain.

Ia menilai, dengan adanya Program Kewirausahaan ini, jelang memasuki usia pensiun 2-3 tahun sebelumnya, para ASN ini dimotivasi untuk menjadi entrepreneur dan membuka usaha sehingga mereka dapat mandiri secara finansial, serta mengurangi risiko penurunan kesehatan dan mental karena mereka tetap produktif di hari tua.

Baca juga : Pertahankan Juara Gothia Cup, Timnas U-16 Disanjung Menpora

“Sampai 1 September 2019, Wirausaha Pintar telah diikuti 18.106 ASN seluruh Indonesia. Sudah melampaui target yang ditetapkan sebanyak 13.000 orang di akhir tahun 2019," jelasnya.

Ia meyakini, program Wirausaha Pintar ini akan membawa multiplier effect tidak hanya untuk ASN dan pensiunan. Sebab, mampu membuka lapangan kerja baru dan pemberdayaan masyarakat di lingkungannya, sehingga kesejateraan tidak hanya dinikmati oleh ASN atau Pensiunan tetapi juga oleh masyarakat setempat.

Selain itu, pada MOU ini juga mencakup kerja sama teknis untuk membangun sistem operasional serta kolaborasi projects dalam pengembangan sistem pensiun yang lebih baik bagi Aparatur Sipil Negara di kedua negara. Ia menaahas dalam pertemuan ini adalah pelaksanaan Global Training Program, yaitu training mengenai sistem pensiun dan inovasi yang telah dilaksanakan di TASPEN Jakarta tahun lalu.

"GEPS Korea telah mengirimkan 10 orang karyawannya untuk mendapatkan pelatihan dengan materi-materi pengelolaan sistem pensiun dan inovasi pelayanan pensiun di Indonesia," imbuhnya.

Baca juga : Kemhan Kaji Sistem Pertahanan Ibukota Baru

Sementara itu, Taspen juga akan mengirimkan karyawannya pada akhir tahun ini untuk mendapatkan pelatihan mengenai implementasi pengelolaan sistem pensiun PNS di Korea. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.