Dark/Light Mode

LRT Akan Terkoneksi Dengan Bandara

Stasiun Halim Bakal Jadi Yang Termegah

Rabu, 23 Agustus 2023 07:25 WIB
Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara I Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo (kiri) usai melakukan uji coba kereta Light Rail Transit (LRT) di Stasiun LRT Halim di Jakarta Timur, Senin (21/8). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara I Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo (kiri) usai melakukan uji coba kereta Light Rail Transit (LRT) di Stasiun LRT Halim di Jakarta Timur, Senin (21/8). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya meningkatkan konektivitas antar moda transportasi. Salah satunya, akan mengintegrasikan Light Rail Transit (LRT) dengan moda penerbangan di Bandara Halim, Jakarta Timur.

Kementerian BUMN (Ba­dan Usaha Milik Negara) terus memantau persiapan dan konek­tivitas dari moda transportasi umum LRT Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi). Khususnya konektivitas di sta­siun yang menjadi hub seperti Stasiun Halim yang terintegrasi dengan stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo mengata­kan, stasiun Halim akan menjadi stasiun termegah yang pernah ada di Indonesia.

Baca juga : Badan Sandi Negara Minta Jadi Penyidik Kejahatan Siber

“Orang turun dari LRT pun bisa langsung naik kereta cepat dari sini,” ujar Tiko, sapaan akrab Kar­tika, saat melakukan uji coba LRT Jabodebek, Senin (21/8) sore.

Uji coba LRT Jabodebek yang ditumpangi Tiko, dimulai dari Stasiun LRT Dukuh Atas menuju Stasiun Halim dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Saat sampai Stasiun Halim, Tiko berjalan sekitar 1 kilometer (km) melalui skybridge yang menghubungkan Stasiun LRT dan Stasiun KCJB.

Baca juga : Gabungan Seniman Ganjar Dan CFW Kompak Gelar Street Fashion Week Di Tangerang

Tiko mengaku, saat ini pihaknya tengah berdiskusi dengan AURI (Angkatan Udara Repub­lik Indonesia) atau TNI AU un­tuk membuka akses ke Bandara Halim Perdana Kusuma.

“Kalau aksesnya dibuka, nanti dari stasiun LRT Halim ke Ban­dara Halim cukup lima menit,” ungkapnya.

Ia menilai, konektivitas dan integrasi ini menjadi hal yang penting karena akan memudah­kan masyarakat ketika ingin berpindah moda transportasi.

Baca juga : Bamsoet Kembali Dorong MPR Jadi Lembaga Tertinggi Negara

Artinya, baik LRT maupun Kereta Cepat akan terkoneksi tidak hanya dengan KA Feeder, TransJakarta, angkutan Patriot (angkutan umum di Bekasi), KRL (Kereta Rel Listrik), Commuter Line (Bandung Raya), Bus Rapid Transit, Shuttle dan Taksi. Tetapi juga dengan KA Bandara yang ada dekat Dukuh Atas serta Bandara Halim.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo mengaku, pihaknya tengah mengembang­kan akses-akses di 18 stasiun kereta LRT Jabodetabek guna memudahkan masyarakat dari dan menuju Stasiun LRT.

“Masing-masing stasiun nanti ada feeder-nya, terkoneksi dengan MRT. Di Stasiun Bekasi juga akan ada angkutan Patriot. Di Depok ada feeder. Akses dari perumahan juga kami bangun,” jelas Didiek.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.