Dark/Light Mode

Soal Rencana Investasi Jaringan Internet

Starlink Punya Elon Musk Bakal Dipakai Puskesmas

Selasa, 15 Agustus 2023 07:30 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: dok. Kementerian Kesehatan RI)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: dok. Kementerian Kesehatan RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia masih bersemangat menarik Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. Chief Executive Officer (CEO) SpaceX itu dikabarkan akan datang ke Indonesia untuk membahas tindak lanjut rencana investasi jaringan internet.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelas­kan, pertemuannya dengan Elon Musk untuk menghubungkan seluruh Puskesmas di dalam negeri.

Seperti diketahui, SpaceX me­miliki jaringan internet bernama Starlink.

Budi telah melakukan perte­muan dengan Elon Musk awal Agustus 2023. Pertemuan itu bermula dari kerja sama an­tara Starlink dan Pemerintah Rwanda.

Baca juga : Luhut: Elon Musk Minat Kerja Sama Jaringan Internet Murah Di Indonesia Timur

Di sana, Starlink memberikan layanan koneksi internet pada 500 sekolah terpencil.

Dia berharap, Starlink juga bisa terpasang di banyak Puskesmas se-Indonesia.

Layanan internet tersebut nantinya bakal mendukung fasilitas kesehatan di daerah terpencil.

“Masih ada sekitar 745 Puskesmas yang belum ada akses internet, sementara kita mau melaksanakan digitalisasi se­cara masif. Kalau nggak ada koneksinya, digitalisasi akan susah sekali,” kata Budi di Istana Kepresidenan, kemarin.

Baca juga : Sultra Punya Perpustakaan Bertaraf Internasional, Ini Pesan Perpusnas

Budi menjelaskan, 745 Puskesmas tersebut berada di dae­rah yang tidak terjangkau oleh koneksi internet.

Di luar itu, Budi mencatat ada 2.200 Puskesmas yang memiliki akses internet yang buruk.

“Ini fokusnya memang di­pasang di daerah terpencil dan tertinggal. kenapa? Karena Ke­menkes mau melakukan digi­talisasi secara masif. Tidak hanya di kota besar tapi hingga pelosok,” bebernya.

Budi menyebut, skrining vaksi­nasi, imunisasi, timbangan antro­pometri untuk stunting bakal dilakukan secara digital.

Baca juga : Kepala BPIP: Jangan Pertaruhkan Nasib Bangsa Dengan Serangan Fajar

Untuk saat ini, kata Budi, layanan itu tidak bisa terdigitalisasi karena tidak ada koneksi yang mumpuni.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.