Dark/Light Mode

Prudential Indonesia Komit Dukung SDM Unggul dan Ketahanan Finansial

Selasa, 29 Agustus 2023 21:30 WIB
Presiden Direktur Prudential Indonesia Michellina L Triwardhany (ketiga kiri) menjadi pembicara dalam acara Global Human Capital Summit 2023. (Foto: Prudential)
Presiden Direktur Prudential Indonesia Michellina L Triwardhany (ketiga kiri) menjadi pembicara dalam acara Global Human Capital Summit 2023. (Foto: Prudential)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mempertegas komitmennya dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan ketahanan finansial masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung lebih banyak keluarga Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran pentingnya perlindungan kesehatan dan jiwa, guna mewujudkan kondisi finansial yang kuat, agar semakin berdaya dalam mengarungi tantangan hidup.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui partisipasi dalam acara Global Human Capital Summit 2023 bertajuk “Shaping Talent of the Future for Resilience and Innovation of ASEAN”. Acara tersebut diselenggarakan Global Indonesia Professionals' Association (GIPA), khususnya dalam segmen kesehatan.

Presiden Direktur Prudential Indonesia Michellina L Triwardhany mengatakan, pengembangan SDM yang unggul harus didukung oleh sistem kesehatan yang prima dan stabilitas keuangan yang kokoh. Sehingga setiap individu akan selalu siap untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang cepat.

“Di sinilah industri asuransi jiwa berperan penting mendukung pengembangan SDM melalui ragam inovasi produk dan layanan guna memberikan perlindungan baik jiwa, kesehatan dan stabilitas keuangan,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (29/8).

Baca juga : Perubahan Ekosistem Global, ASN Perlu Kembangkan Teknologi dan Kecakapan Digital

Dia melanjutkan, pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga. Tidak hanya itu, risiko terjadinya penyakit kritis pun meningkat pascapandemi. Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Oleh karenanya, diperlukan peningkatan sistem layanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Agar masyarakat semakin yakin melangkah dalam menghadapi berbagai risiko tak terduga di masa depan.

Meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat juga perlu didukung dengan berbagai hal penunjang, termasuk salah satunya jumlah tenaga medis. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk.

Senada dengan Wakil Menteri Kesehatan, Dhany (panggilan akrab Michellina L Triwardhany) menyebutkan, keterbatasan jumlah SDM dengan latar belakang bidang kesehatan juga menjadi perhatian pelaku industri asuransi jiwa. Kehadiran SDM dengan latar belakang bidang kesehatan ini tentunya guna mendukung pelaku industri asuransi jiwa dalam meramu dan mengahasilkan inovasi produk dan layanan khususnya terkait asuransi kesehatan. Hingga Agustus 2023, Prudential Indonesia didukung 176 staf dengan latar belakang pendidikan bidang kesehatan mulai dari dokter, perawat hingga public health.
 
Selain keterbatasan jumlah SDM dengan latar belakang bidang kesehatan, industri asuransi juga kekurangan SDM dengan latar belakang aktuaria. Bahkan OJK menyebutkan, masih ada 40 perusahaan asuransi di Indonesia yang belum memiliki aktuaris.

Baca juga : Sambut Indonesia Emas, Pengayaan Literasi untuk Anak Sangat Penting

Hal inilah yang mendasari Prudential Indonesia mengembangkan Actuarial Development Program. Actuarial Development Program dirancang khusus untuk mengembangkan kompetensi dan karir para talenta-talenta aktuaria lokal di Indonesia, guna mengakselerasi pengembangan aktuaris dari sisi jumlah maupun kemampuan.

Prudential Indonesia memberikan bantuan berupa study plan benefit bagi para lulusan bidang Matematika/Statistik yang bergabung, sehingga dapat melalui berbagai uji kompetensi yang diperlukan guna meraih sertifikasi sebagai aktuaris yang kompeten. 

Selain itu, Prudential juga mengoptimalkan program mentoring dan job rotation guna memastikan para aktuaris memiliki pengalaman kerja yang menunjang kompetensinya agar siap mengisi berbagai kebutuhan aktuaria di Prudential Indonesia. Dengan membuat succession planning program, diharapkan berbagai kebutuhan terhadap aktuaris dapat diisi melalui Actuarial Development Program.

Hingga Agustus 2023, terdapat 71 aktuaris yang sudah tergabung dalam tim Actuarial dan Pricing di Prudential Indonesia. Harapannya Prudential Indonesia menjadi pilihan tempat berkarir bagi para aktuaris terbaik di Indonesia.  

Baca juga : OSO Yakin Persaudaraan Bangsa Akan Makin Baik

“Lebih dari kualitas pelayanan, kesadaran akan pentingnya perlindungan kesehatan juga dipengaruhi oleh faktor literasi keuangan, khususnya literasi asuransi. Banyak orang mengasuransikan kendaraan bermotornya dan tidak merasa rugi ketika tidak pernah klaim. Tapi, banyak orang merasa enggan untuk mengasuransikan diri dan keluarganya, karena takut rugi jika tidak pernah mengajukan klaim. Padahal, asuransi bukan hanya sekedar melindungi jika terjadi risiko saja, tapi yang utama untuk melindungi ketahanan finansial keluarga,” tambahnya Dhany.

Oleh karenanya, Prudential Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan penetrasi dan inklusi asuransi melalui program Community Investment. Beberapa di antara inisiatif yang dihadirkan Prudential Indonesia adalah dengan memberikan edukasi keuangan kepada anak-anak Indonesia melalui kurikulum Cha Ching yang ditujukan untuk anak usia 7-12 tahun agar semakin cerdas membuat keputusan finansial sejak dini.

Kurikulum Cha-Ching telah berhasil mendidik lebih dari 470.000 murid dan melatih lebih dari 15.000 guru di 8.000 sekolah di 8 provinsi dan 15 kota sejak kurikulum Cha-Ching diperkenalkan pada 2017 di Indonesia.

“Kami percaya bahwa sistem kesehatan yang tangguh dan tingginya kesadaran tentang menjaga stabilitas keuangan dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia yang unggul, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera, untuk meraih yang terbaik dalam kehidupan,” tutup Dhany.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.