Dark/Light Mode

Lewat Program Community Forest, Pupuk Kaltim dan BSIP Dorong Dekarbonisasi

Kamis, 26 Oktober 2023 20:26 WIB
Pupuk Kaltim menjalin kerja sama program Community Forest dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian. (Foto: Ilustrasi Pupuk Kaltim)
Pupuk Kaltim menjalin kerja sama program Community Forest dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian. (Foto: Ilustrasi Pupuk Kaltim)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) menjalin kerja sama program Community Forest dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, melalui Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanaman Buah Tropika.

Senior Executive Vice President (SEVP) Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi mengatakan, pihaknya bersama BPSI Tanaman Buah Tropika akan melakukan optimalisasi kegunaan lahan, dengan penanaman berbagai jenis komoditas buah-buahan tropika.

Kerja sama ini ditandai penanaman bibit buah secara serentak pada lahan BPSI di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (24/10).

Baca juga : Cegah Intoleransi, Kemenag dan Dosen di Luar Negeri Deklarasi JDPMB

"Pada program ini, kami menargetkan penanaman 7.489 bibit pohon, terdiri dari berbagai jenis komoditas buah unggul yang diproduksi BSIP Tanaman Buah Tropika. Mulai dari mangga, durian, nangka, alpukat, manggis dan jenis buah tropika lainnya," ujarnya, melalui siaran pers, Kamis (26/10).

Sementara itu, lokasi penanaman tersebar di dua wilayah, yakni Kabupaten Solok seluas 20 Hektare (Ha) dan Subang 20 Ha, dengan total area kerja sama seluas 40 Ha.

Meizar menegaskan, kerja sama ini bagian dari kesinambungan langkah Pupuk Kaltim dalam mendorong dekarbonisasi.

Baca juga : Perkuat Program Pelatihan, BNI Komit Dukung Kesetaraan Penyandang Disabilitas

"Serta, upaya kami meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi lahan menjadi kawasan pertanaman buah agar semakin terpelihara," kata Meizar.

Ia menerangkan, Community Forest  digagas Pupuk Kaltim sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam menekan emisi karbon, guna tercapainya target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

Meizar menjelaskan, hal ini direalisasikan melalui dukungan terhadap National Determined Contribution (NDC), dengan target penurunan emisi sebesar 32 persen tahun 2030.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.