Dark/Light Mode

Lewat Program Community Forest, Pupuk Kaltim dan BSIP Dorong Dekarbonisasi

Kamis, 26 Oktober 2023 20:26 WIB
Pupuk Kaltim menjalin kerja sama program Community Forest dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian. (Foto: Ilustrasi Pupuk Kaltim)
Pupuk Kaltim menjalin kerja sama program Community Forest dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian. (Foto: Ilustrasi Pupuk Kaltim)

 Sebelumnya 
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim melalui percepatan laju dekarbonisasi dengan penanaman berbagai jenis pohon secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

Selain itu, Community Forest juga ditujukan untuk pemanfaatan kembali lahan kurang produktif, seperti lahan tidur yang belum teroptimalisasi agar kembali menghasilkan.

"Dari hal tersebut, manfaat penanaman pun tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat," katanya.

Ia berharap, lewat kerja sama ini kawasan BPSI Tanaman Buah Tropika semakin optimal sebagai sarana riset.

Terutama, terkait pengelolaan produk instrumen hasil standardisasi tanaman buah tropika.

Baca juga : Cegah Intoleransi, Kemenag dan Dosen di Luar Negeri Deklarasi JDPMB

Termasuk hal penghitungan serapan karbon, maupun SOP budidaya tanaman buah agar produktivitas semakin meningkat, hingga layanan pengujian dan penilaian kesesuaian standar instrumen tanaman buah tropika.

"Semoga, program ini dapat menjadi kontribusi bersama dalam mencapai target Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060," ujar Meizar.

Sementara itu, Kepala BPSI Tanaman Buah Tropika Yunimar menyampaikan, kerja sama ini menjadi peluang untuk pengembangan sejumlah komoditas unggulan yang diproduksi BPSI Tanaman Buah Tropika.

Yunimar menambahkan, produktivitas dan kapasitasnya dapat semakin dipacu dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan program.

Kerja sama ini juga akan mengembangkan sejumlah tumbuhan langka lainnya seperti matoa, kelengkeng dan nangka yang tidak didapati di beberapa daerah Indonesia.

Baca juga : Perkuat Program Pelatihan, BNI Komit Dukung Kesetaraan Penyandang Disabilitas

"Dari pengembangan yang dilakukan, jenis buah tersebut dapat terus lestari dan bibit penanamannya bisa disebar ke berbagai wilayah yang tidak memiliki komoditas agar bisa kembali merata," ungkap Yunimar.

Tak hanya itu, melalui Community Forest, komoditas buah unggulan lainnya pun bisa dikembangkan, sehingga makin berdampak terhadap kesejahteraan petani.

"Begitu juga, penurunan emisi karbondioksida (CO2) bisa turut ditekan untuk mencapai target yang diharapkan," papar Yunimar.

Sekretaris BSIP Haris Syahbuddin menilai, community forest menjadi salah satu upaya efektif dalam menekan emisi yang berdampak pada kenaikan suhu, serta ketersediaan air tanah agar tidak semakin hilang.

Apalagi, sektor pertanian memiliki peranan penting dalam menghadapi perubahan iklim, yakni salah satu solusi untuk penyerapan CO2 dengan menghasilkan komoditas produktif yang mampu menekan emisi secara maksimal.

Baca juga : Perwira Setuju Program Prabowo Kasih Makan Dan Susu Gratis

Hal ini terimplementasi melalui community forest yang berfokus pada penanaman buah agar bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan, untuk memberi dampak positif bagi lingkungan di masa datang.

"Proses community forest ini sangat tepat dilakukan, sebagai langkah mitigasi terhadap perubahan iklim, di samping mendapatkan hasil dari produksi jenis buah yang ditanam. Kami berharap program ini bisa terus dikembangkan secara bertahap," pungkas Haris.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.