Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Soal Wacana BTN Akuisisi Bank Muamalat
OJK: Persaingan Perbankan Syariah Bakal Lebih Sehat
Kamis, 16 November 2023 07:20 WIB
Sebelumnya
Menyoal ini, Pengamat Perbankan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Paul Sutaryono mengatakan, di tengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam, pangsa pasar perbankan syariah justru masih jauh di bawah konvensional.
Menurutnya, pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah saat ini berada di bawah 10 persen dari perbankan konvensional.
Baca juga : OJK Nilai Perlu Ada Persaingan Sehat Di Industri Perbankan Syariah
Paul menilai, rencana BTN melakukan spin-off UUS dan menggabungkan dengan bank lain yang diakuisisi, tentunya akan mendorong industri perbankan syariah kian berkembang.
“Seharusnya mereka dapat berkembang lebih besar lagi di Indonesia, mengingat mayoritas penduduk Muslim menjadi basis nasabah yang kokoh bagi industri ini,” kata Paul.
Baca juga : Semangka, Buah Antioksidan Simbol Perjuangan Palestina
Senada, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Yusuf Wibosono melihat, rencana BTN mengakuisisi Bank Muamalat dapat memperbesar pangsa pasar perbankan syariah.
“Kami berharap proses spin-off UUS ini tidak hanya menghasilkan bank syariah besar, tetapi juga mendorong pangsa pasar industri,” ucapnya kepada Rakyat Merdeka.
Baca juga : Pengamat dan Legislator Apresiasi Respons Cepat Pertamina Turunkan Harga BBM
Tak hanya itu, Yusuf berharap, spin-off menjadi momentum bagi BTN untuk menunjukkan keseriusan mengembangkan dan membesarkan industri syariah, dengan cara mengakuisisi bank lain. Dan menggabungkannya dengan BTN Syariah menjadi BUS (Bank Umum Syariah) baru.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengakui, saat ini pihaknya tengah me-review beberapa bank syariah yang akan digabungkan dengan BTN Syariah. Pasalnya, ada dua bank yang menjadi incaran BTN, termasuk Bank Muamalat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya