Dark/Light Mode

Serius Soal Sustainability

Pertamina Alokasikan 15 Persen Total Belanja Modal Untuk Bisnis Hijau

Jumat, 1 Desember 2023 11:56 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (Foto: YouTube)
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan, pihaknya telah mengalokasikan 15 persen dari total belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan portofolio bisnis hijau/rendah karbon.

“Komitmen ini jauh melampaui rata-rata industri. Ini menunjukkan tingginya dedikasi kami dalam isu sustainability (keberlanjutan), sekaligus mengatasi masalah keamanan energi di Indonesia yang semakin mendesak,” kata Nicke dalam salah satu sesi talk show di acara Konferensi Perubahan Iklim PBB 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (30/11/2023).

Baca juga : Musim Kampanye Dimulai, Istana Pastikan Pemerintahan Tetap Berjalan Efektif

Alokasi belanja modal untuk pengembangan portofolio bisnis hijau, merupakan bagian dari perubahan transformatif Pertamina dalam paradigma operasional dan bisnis. Demi mewujudkan kegiatan operasional yang ramah lingkungan, sebagai bukti komitmen terhadap praktik keberlanjutan.

Tiga Prioritas Strategis

Nicke menjelaskan, Pertamina telah mengembangkan inisiatif strategi berkelanjutan, untuk memastikan keamanan energi di Indonesia. Serta mendukung komitmen pemerintah, mencapai target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Baca juga : Rencana Investasi JETP Masih Setengah Hati Untuk Transisi Energi Hijau

Inisiatif ini mencakup tiga prioritas strategis seperti dekarbonisasi dalam semua kegiatan operasional, pembentukan unit bisnis rendah karbon, dan implementasi program carbon offset.

Terkait upaya dekarbonisasi dalam semua kegiatan operasional, Pertamina telah melakukan efisiensi energi, loss reduction (flare, metana), membangun pembangkit listrik ramah lingkungan, elektrifikasi peralatan statis, serta menggunakan bahan bakar rendah atau nol emisi karbon untuk setiap armada yang digunakan - termasuk melalui elektrifikasi -.

Baca juga : KOMRAD Pancasila: Meski Difitnah Presiden Fokus Kerja Untuk Rakyat

Dalam kegiatan bisnis rendah karbon, Pertamina aktif mengembangkan sumber energi terbarukan seperti geotermal, sinar matahari, angin, biofuel, blue and green hydrogen, serta baterai dan ekosistem kendaraan listrik.

Sedangkan dalam kegiatan carbon offset, Pertamina serius mengembangkan teknologi carbon capture utilization storage (CCUS), carbon capture storage (CCS), nature-ecosystem based solution (NEBS), dan bisnis pasar karbon.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.