Dark/Light Mode

Pemerintah Dorong Kinerja Industri Otomotif

Kita Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik Dunia

Senin, 4 Desember 2023 07:10 WIB
Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto saat menghadiri acara Seremoni Produksi Perdana Omoda 5 Electric Vehicle (EV) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/12/2023). (Foto: Dok. Humas Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Perekonomian Air­langga Hartarto saat menghadiri acara Seremoni Produksi Perdana Omoda 5 Electric Vehicle (EV) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/12/2023). (Foto: Dok. Humas Kemenko Perekonomian)

 Sebelumnya 
Menurut Airlangga, beberapa insentif telah dikeluarkan Pe­merintah untuk mempercepat implementasi KBLBB di In­donesia, yaitu insentif bantuan untuk KBLBB roda dua baru dan konversi senilai Rp 7 juta.

Kemudian, insentif Pajak Penambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) untuk mobil dan bus listrik dengan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen sebesar 10 persen untuk mobil listrik.

Sedangkan untuk bus listrik dengan TKDN lebih dari 20 persen hingga 40 persen, akan diberikan insentif PPN sebesar 5 persen.

Berkaitan dengan upaya perce­patan produksi EV di Indonesia, Airlangga mengapresiasi komit­men PT Chery Motor Indonesia dan PT Handal Indonesia Mo­tor yang akan merealisasikan produksi EV di Indonesia.

Baca juga : Pertamina NRE Beberin Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Di COP28

Kontribusi tersebut akan turut bermanfaat dalam pengem­bangan industri otomotif yang bertransformasi menuju era elektrifikasi dan ekosistem ra­mah lingkungan.

Airlangga juga menyampai­kan harapannya, dengan dimu­lainya produksi perdana mobil Chery Omoda 5 EV, akan dapat menambah jenis mobil listrik di Indonesia dan memberikan alter­natif pilihan yang lebih banyak bagi konsumen.

“Saya juga berharap kepada Chery Indonesia untuk mem­pertimbangkan produksi mobil listrik di Indonesia sebagai basis ekspor. Antara lain untuk market Vietnam, Filipina dan Austra­lia,” kata Airlangga.

Menurutnya, ekosistem EV dan baterai sudah lengkap di Indonesia, sehingga cukup efisien sebagai produsen EV untuk pasar global.

Baca juga : Bamsoet Dorong Perusahaan Kendaraan Listrik Thailand Bangun Pabrik di Indonesia

“Kami tunggu launching produknya, dan investasi lanjutan juga ditunggu Pemerintah. Dengan produk yang sudah menggunakan local content mencapai 40 persen, kami ber­harap Chery dapat penetrasi ke market lebih cepat dengan fasilitasi fiskal dari Pemerintah,” pungkas Airlangga.

Pengamat ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi berharap, industri kendaraan listrik di Indonesia tidak dikuasai pemain asing seperti industri kendaraan kon­vensional saat ini. Insentif yang diberikan Pemerintah juga harus punya aturan dan syarat ketat.

“Paling penting, kendaraan listrik yang dibuat oleh pabrik di Indonesia harus mensyarat­kan TKDN minimal 85 persen. Kalau saat ini masih di angka 40 persen, masih sangat rendah,” kata Fahmy kepada Rakyat Merdeka, Minggu (3/12/2023).

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah juga harus mensyaratkan transfer teknologi, paling lama lima tahun bagi pabrikan asing yang memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga : Bamsoet Dukung Kerja Sama Pengembangan Kendaraan Listrik Indonesia, Thailand, China

“Kalau persyaratan tersebut dipenuhi, pada saatnya kendaraan listrik dapat diproduksi sendiri oleh anak bangsa dengan brand kita,” ujar Fahmy.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 4/12/2023 dengan judul Pemerintah Dorong Kinerja Industri Otomotif, Kita Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik Dunia

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.