Dark/Light Mode

FHCPI Conference Bekali SDM Perbankan Hadapi Disrupsi Teknologi

Selasa, 5 Desember 2023 23:56 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Disrupsi teknologi yang terjadi secara masif saat ini perlu dibarengi dengan perubahan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) pada sektor perbankan di Indonesia.

Berbagai tantangan yang dihadapi SDM dibahas dalam acara yang digelar Forum Human Capital Perbankan Indonesia (FHCPI), yakni FHCPI Conference.

Ketua Umum FHCPI Suryantoro Waluyo mengatakan, di era ini, diperlukan upaya dan tindak lanjut yang cepat, serentak, dan menyeluruh.

“Kami harapkan industri perbankan di Indonesia dapat mengimbangi laju perubahan teknologi,” ujar Suryantoro, usai acara.

FHCPI Conference mengusung tema "Future Business Challenges and Opportunities: Determine Future Talent Readiness".

Acara tersebut mendatangkan keynote speaker dari OJK, Vika Fadilla A selaku Deputy Director of Banking Regulation.

Baca juga : Krisis Literasi, Selandia Baru Bakal Haramkan HP Di Sekolah

Dia mengulas kembali Cetak Biru Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor Jasa Keuangan 2021-2025. Serta, Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan.

Sekitar 100 peserta yang hadir mewakili 40-an bank mengulas dan berdiskusi tentang kondisi manajemen SDM sektor perbankan di Indonesia saat ini.

Acara tersebut juga membahas tren masa depan yang perlu diantisipasi dan ditindaklanjuti.

Seiring perkembangan zaman maka SDM di bidang perbankan harus terdorong untuk semakin adaptif dengan perkembangan teknologi. Sehingga perbankan terus bertahan dan tetap relevan.

“Diharapkan ke depannya mampu untuk memanfaatkan bonus demografi menuju era Indonesia Emas di tahun 2045,” harapnya.

Penerapan teknologi telah mengubah cara-cara nasabah menggunakan layanan banking.

Baca juga : Genjot Layanan Pelanggan dan Kelola Bisnis, Infomedia Adopsi Teknologi AI

Dewasa ini digitalisasi tidak hanya mengubah proses manual menjadi terotomasi.

Namun, telah menciptakan layanan dan produk baru yang tidak dimungkinkan sebelumnya dengan derap perubahan yang sangat cepat.

“Secara tidak langsung perubahan ini berdampak pada pengurangan jumlah cabang selama lima tahun terakhir dan pergeseran keahlian yang dibutuhkan,” jelasnya.

Perubahan digitalisasi yang masif memaksa seluruh aspek pengelolaan SDM.

Mulai dari desain pekerjaan dan organisasi, peningkatan bidang keahlian baru (reskilling), cara mengelola talenta masa kini, hingga kiat-kiat manajemen remunerasi yang dapat meningkatkan produktivitas.

Hadir sebagai pembicara dan pengulas berbagai ahli dari Deloitte, Korn Ferry, Mercer, Willis Towers Watson (WTW) dan DPLK BRI.

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Selasa 28 November Hadir Di Metropolitan Mall

Acara ini juga didukung oleh Bank Muamalat & Muamalat Institute bersama Deloitte, WTW, Bank Central Asia, Zurich Insurance, OK Bank Indonesia dan Bank Sahabat Sampoerna sebagai sponsor dalam melaksanakan program.

Selain membawa banyak manfaat teknologi kerap mengacaukan (disrupsi) tatanan yang sudah ada.

Semakin cepat perkembangan teknologi, semakin masif tatanan yang terdisrupsi, termasuk di industri jasa keuangan perbankan.

FHCPI sendiri adalah perkumpulan praktisi SDM sektor jasa keuangan perbankan.

FHCPI berdiri dan dibentuk sejak tahun 2007 dengan misi untuk memajukan SDM perbankan dan menjadi mitra regulator dalam pengelolaan SDM sektor perbankan di Indonesia.

Sementara Muamalat Institute bertujuan mencetak sumber daya manusia profesional berkualitas. Sehingga dapat berperan dalam proses pembangunan Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.