Dark/Light Mode

Driver Grab Alami Order Fiktif, Aplikator Diminta Tingkatkan Keamanan Transaksi

Senin, 14 Oktober 2019 22:37 WIB
Logo Grab. (Foto: The Business Times)
Logo Grab. (Foto: The Business Times)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berita driver Grab yang menerima order fiktif berupa makanan cepat saji senilai Rp 660.000 menjadi viral di medsos. Aplikator diminta tingkatkan keamanan transaksi. 

Ketua dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja K. Mengatakan, aplikator seharusnya menjaga kualitas aplikasinya untuk menjaga kepercayaan masyarakat maupun mitra aplikator itu sendiri. Saat ini, aplikator itu hanya fokus pada kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan saja sementara keamanan itu sering diabaikan. 

Baca juga : Menaker Akan Tingkatkan Penggunaan Teknologi Pertanian

“Sehingga ketika timbul masalah ketidaknyamanan, baru mereka merespon dan memperbaiki. Jika aplikator tidak menjaga kualitas aplikasinya, kepercayaan masyarakat dan mitra sekalipun bisa runtuh dan aplikasi itu tidak akan dipakai lagi,” katanya di Jakarta, Senin (14/10),

Menurutnya, telah banyak keluhan yang disampaikan mitra maupun dari pelanggan. Namun sejauh ini, aplikator yang memiliki basis pelanggan besar telah menunjukkan sikap responsif dengan segera mengatasi keluhan pelanggan ataupun mitra. 

Baca juga : Pemerintah Tingkatkan Keandalan Menara SuarĀ 

Dalam kasus order fiktif yang dialami mitra Grab itupun, pihak manajemen Grab telah menghubungi pihak pengemudi bersangkutan dan memproses ganti rugi yang dialaminya.

“Reputasi aplikator dipertaruhkan dalam hal ini. Bisnis berbasis online ini bisnis kepercayaan. Tapi kepercayaan itu bisa runtuh jika aplikator tidak responsif dan kurang melayani konsumen,” sambungnya.

Baca juga : Kerek Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Sederhanakan Perizinan Dan Regulasi

Ketua Program Cybersecurity Universitas Binus, Aditya Kurniawan menyarankan, jika aplikator sebaiknya mendorong penggunanya untuk lebih sering memakai fasilitas pembayaran digital. Menurut dia, itu bisa mengurangi kemungkinan terjadinya order fiktif.

Untuk diketahui, pada 8 Oktober 2019 lalu, sebuah unggahan di jejaring sosial Twitter menampilkan seorang mitra Grab yang mengalami order fiktif. Dalam twit itu, mitra Grab tersebut menerima orderan berupa makanan cepat saji di gerai Burger King senilai Rp 660.000 dari akun yang mengatasnamakan "embak elsa" yang beralamat di Jalan Mandala, Jakarta. Namun nahasnya, ketika mitra Grab itu membawa pesanan dan mengampiri alamat si pemesan, ternyata hasilnya nihil. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.