Dark/Light Mode

Pensiunkan Dini PLTU Cirebon Power

PLN Beri Bukti Nyata Dukung Emisi Bersih

Jumat, 15 Desember 2023 07:30 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Percepatan penghentian operasional atau pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Power, merupakan bukti nyata PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mendukung Pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Langkah itu akan mulai dieksekusi, dua tahun mendatang.

Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengata­kan, pihaknya menyambut positif kesepakatan yang terjalin antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bersama PT Cirebon Electric Power (CEP), Asian Development Bank (ADB) dan Indonesia Investment Au­thority (INA), terkait percepatan penghentian operasional PLTU Cirebon Power berkapasitas 1 x 660 Megawatt (MW), pada Desember 2035, lebih awal dari rencana semula pada Juli 2042.Menurut Fahmy, kesepakatan ini merupakan wujud kolabo­rasi antara pihak swasta, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Pe­merintah dan stakeholder global dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia untuk mencapai NZE pada 2060.

Karena salah satu syarat un­tuk mencapai NZE adalah 100 persen pembangkit listrik harus menggunakan Energi Baru Ter­barukan (EBT).

Baca juga : Penilaian Ganjar Jadi Pecutan, Kaesang: Pemerintah Sekarang Nggak Baper

“Padahal, hingga kini (PLN) masih menggunakan 56 persen energi batubara dalam bauran energi,” ujar Fahmy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Untuk itu, PLN masih harus bekerja keras mencari pendanaan untuk membiayai program pesiun dini seluruh PLTU energi batubara, dengan menggantinya ke pembangkit EBT.

Untuk pembiayaan pensiun dini tersebut, kata dia, PLN perlu memperluas kerja sama dengan investor untuk investasi di pem­bangkit listrik EBT.

Baca juga : Polda Metro Stop Beri Sanksi Tilang Uji Emisi

“Ketersediaan resources EBT yang berlimpah ruah di Tanah Air, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor,” katanya.

Selain itu, Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif. Yakni, dengan mempermudah perizinan dan memberikan fiscal incentives ke­pada investor.

Sehingga keberhasilan program pensiun dini itu akan mewujud­kan 100 persen pembangkit listrik EBT, yang menjadi syarat pencapaian NZE.

Baca juga : Gandeng Stanford Doerr, Bukti Nyata IKN Pegang Teguh Prinsip Sustainability

“Dengan pencapaian itu, tidak diragukan lagi PLN memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian NZE pada 2060,” yakinnya.

Sebagai informasi, percepatan pelaksanaan pensiun dini PLTU di Indonesia, yang dijalankan da­lam kerangka Energy Transition Mechanism (ETM), merupakan salah satu hasil yang dicapai da­lam pertemuan Conference of the Parties 28 (COP-28) UNFCCC, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Sebagai informasi, ETM ada­lah program pembiayaan ADB untuk mengakselerasi transisi energi berkelanjutan dari energi fosil ke energi bersih, yang diko­laborasikan bersama Pemerintah, investor swasta dan filantropi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.