Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Lebih Murah Ketimbang Energi Fosil
Nggak Ada Alasan Tak Pakai Pembangkit EBT
Selasa, 19 Desember 2023 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim harga listrik dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) lebih murah dibanding harga listrik yang diproduksi dari pembangkit yang menggunakan energi fosil. Tak sekadar murah, bahkan lebih efisien.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, perkembangan positif ini menghadirkan keseimbangan dalam persaingan usaha antara EBT dan energi fosil.
Baca juga : Pemilih Ngambang Menanti Gagasan Capres-Cawapres Dalam Debat
“Kondisi tersebut makin menguatkan komitmen Pemerintah menjadikan EBT sebagai sumber energi primer yang sangat ideal bagi masyarakat,” kata Dadan dalam keterangan resmi Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (18/12/2023).
Dijelaskan lebih rinci, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) di Sidrap dan Jeneponto Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi salah satu contoh perkembangan teknologi EBT yang membuat nilai keekonomiannya meningkat.
Baca juga : Pekerja Pertambangan Dan Energi Labuhkan Dukungan Ke Partai Buruh
PLTB Sidrap dan PLTB Jeneponto yang diresmikan pada 2016 punya harga kontrak listrik yang sudah ditandatangani Menteri ESDM sebesar 10,9 sen dolar AS per kWh.
“Namun, sekarang sudah ada kontrak baru PLTB di Kalimantan Selatan yang diresmikan awal tahun 2023. Kapasitasnya sama, kira-kira 75 megawatt (MW). Harganya sekarang di bawah 6 per kWh,” ungkap Dadan.
Baca juga : Lestari: Keseimbangan Lingkungan Tekan Dampak Perubahan Iklim
Dia juga menyatakan, kemajuan dalam teknologi EBT, khususnya pada sektor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan angin, telah memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi. Hal ini berdampak terhadap biaya produksi listrik yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik energi fosil.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya