Dark/Light Mode

Jika Bisa Cicil KPR Hingga 35 Tahun

Peluang Rakyat Punya Rumah Akan Kian Besar

Selasa, 16 Januari 2024 07:20 WIB
Pengamat properti sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Property Watch Ali Tranghanda. (Foto: Antara)
Pengamat properti sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Property Watch Ali Tranghanda. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana penerapan skema cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) selama 35 tahun yang saat ini masih dikaji Pemerintah, mendapat tanggapan positif dari banyak pihak. Pasalnya, skema tersebut diyakini menjadi jawaban bagi generasi milenial dan Gen Z untuk bisa punya rumah.

Karena, semakin panjang jangka waktu (tenor) yang di­berikan, maka akan semakin mu­rah biaya cicilan yang dibayar­kan. Apalagi, sektor properti, menjadi produk yang harganya terus melambung. Padahal, me­miliki rumah yang layak adalah impian banyak orang.

“Usulan skema yang baru ini bakal meringankan cicilan kon­sumen KPR. Semakin panjang tenor, semakin rendah cicilan­nya,” kata Pengamat properti sekaligus Chief Executive Of­ficer (CEO) Indonesia Property Watch Ali Tranghanda kepa­da Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Pemilu 2024 Rawan Curang, Rakyat Bunyikan Kentongan Perubahan

Namun mendukung skema KPR bunga flat 35 tahun ini, perbankan perlu memiliki sum­ber dana pembiayaan jangka panjang. Sebab, akan ada risiko fluktuasi suku bunga dalam periode KPR.

“Skemanya seperti berapa bunga yang akan dikenakan ini, kita tidak tahu, karena memang belum pasti aturannya. Jika su­dah diterapkan, pasti bank sudah punya hitung-hitungannya,” ujar Ali.

Begitu juga terkait bunga, apakah tetap atau floating. Jika mengenakan bung tetap, apakah hanya akan flat selama 5-10 tahun atau lebih. Maka, aturan jelas jika berlaku nanti sangatlah dibutuhkan.

Baca juga : Ini Kompensasi KAI Ke Penumpang Gagal Berangkat Imbas Tabrakan Kereta Hari Ini

“Harapannya adalah, ske­ma ini juga mampu mengatasi ketimpangan pemilikan rumah atau backlog yang berdasarkan data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 mencapai 12,71 juta rumah tangga,” ucapnya.

Terpisah, Chief Economist PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Winang Budoyo mengatakan, pember­lakuan bunga berjenjang diusul­kan untuk skema tersebut.

Ia menilai, adanya program tersebut akan mendongkrak sisi demand karena nasabah akan memiliki cicilan yang lebih rendah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.