Dark/Light Mode

Nadiem Masuk Kabinet

Gojek Angkat Bos Baru

Selasa, 22 Oktober 2019 08:02 WIB
Pendiri Gojek Nadiem Makarim Di Panggil Ke Istana. Usai dipanggil Presiden Jokowi, Nadiem menyatakan mundur dari jabatannya di Gojek, dan siap membantu Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin di Kabinet nanti. (Foto : Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)
Pendiri Gojek Nadiem Makarim Di Panggil Ke Istana. Usai dipanggil Presiden Jokowi, Nadiem menyatakan mundur dari jabatannya di Gojek, dan siap membantu Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin di Kabinet nanti. (Foto : Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri Gojek Nadiem Makarim menyatakan mundur dari jabatannya setelah ditawari posisi menteri dalam kabinet baru Jokowi-Ma’ruf Amin. Namun tak butuh waktu lama untuk Gojek mencari bos baru pengganti Nadiem.

CHIEF Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengungkapkan, pihaknya sangat bangga diberi kesempatan memainkan peran penting dalam membawa Indonesia ke panggung global.

“Nadiem dipanggil ke Istana oleh Presiden untuk menerima penunjukan sebagai anggota kabinet baru,” ujar dalam keterangan resmi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia mengatakan, hal ini menjadi prestasi baru bagi perusahaan. “Ini belum pernah terjadi sebelumnya untuk visi pendiri lokal yang bersemangat untuk diakui sebagai model yang dapat ditingkatkan untuk membantu pengembangan seluruh negara,” ugkapnya.

Nila mengatakan, sepeninggal Nadiem, Gojek akan dipimpin oleh dua petinggi. Yakni Presiden Gojek dan Chief Technology Officer.

“Kepergian Nadiem akan membuat Andre Soelistyo, Presiden Gojek Group dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek, berbagi tanggung jawab untuk memimpin perusahaan melalui tahap pertumbuhan berikutnya sebagai co-CEO,” ujar Nila Marita.

Ia menambahkan, pihaknya telah merencanakan kemungkinan ini dan tidak akan ada gangguan pada bisnis Gojek.

Baca juga : Pelantikan Kabinet, Kenapa Harus Rabu?

“Kami menghormati proses yang ditetapkan oleh Presiden dan tidak akan memberikan ko￾mentar lebih lanjut sampai ada pengumuman resmi dari Istana,” jelas Nila Marita.

Sebelumnya, Nadiem Makarim mengakui ditawari posisi menteri di Kabinet Kerja II pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan Nadiem seusai dipanggil Presiden Jokowi di Istana Negara.

Nadiem juga mengonfirmasi bahwa ia telah mundur dari struktur perusahaan Gojek yang didirikannya.

“Saya sepenuhnya mundur dari Gojek, tidak lagi membuat keputusan strategis agar fokus menjalankan jabatan,” ujar Nadiem ketika menemui wartawan di Istana.

Nadiem diketahui memiliki 58.416 lembar saham Gojek. Jumlah itu setara 4,81 persen dari modal ditempatkan GoJek, yakni sebanyak 1,21 juta saham. Selebihnya dimiliki pemegang saham lain.

Sebagai CEO, Nadiem Makarim duduk di kursi dewan direksi bersama enam orang lain yang sebagian besar merupakan koleganya.

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyebutkan, prospek Gojek ke depannya akan tetap berjalan meski Nadiem masuk Istana. Pasalnya, sang pendiri telah berhasil membangun Gojek hingga sebesar ini.

Baca juga : Prabowo Masuk Kabinet, Sudah Diramal Sejak 5 Tahun Lalu

“Untuk prospek Gojek (Nadiem Makarim) memang harus cari orang lagi. Tapi yang pasti kalau udah jalan bisnisnya ya gampang kedepannya. Kalau pengusaha, kan, yang penting ide awal,” tuturnya.

Kuncoro bilang, yang dinanti-nanti ialah justru kebijakan Nadiem terhadap pemerintahan di Indonesia. "Nah ke depan justru gimana ide menterinya,” ujarnya.

Dia pun optimistis sosok Nadiem bisa menggaet investor asing ke Indonesia kedepannya. “Tinggal bagaimana modal yang sudah ada infrastruktur bisa dikoneksikan. Investor bisa melirik karena sosok orangnya,” ungkap dia.

Demo Gabungan

Aksi Roda Dua (Garda) rupanya tak setuju bila bos besar mereka dijadikan menteri oleh Jokowi.

Ketua Presidium Nasional Garda Igun Wicaksono bahkan mengancam bakal mengerahkan massa dalam jumlah besar bila Nadiem menerima ajakan Jokowi.

“Ojol tidak setuju apabila Nadiem Makariem jadi salah satu menterinya Jokowi. Akan ada pergerakan seluruh Indonesia sebagai penolakan,” seru Igun.

Baca juga : Gojek Bangga Bosnya Bakal Jadi Menteri

Tak hanya dari Jakarta, ia menyatakan berbagai pengojek online dari penjuru Sumatera dan Jawa siap untuk menyuarakan aksi penolakan tersebut.

“Ketua-ketua ojol dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa sudah komunikasi dengan saya, mereka siap bawa massa ojol untuk masuk Jakarta, melakukan aksi unjuk rasa besar penolakan Nadiem jadi menteri,” sebut Igun.

Meski sudah tak lagi memegang jabatan tertinggi di perusahaan, Igun mengatakan, Nadiem saat ini masih tercatat sebagai pemilik bisnis Gojek.

“Secara struktural manajemen iya dia melepas, tapi Nadiem adalah pendiri sekaligus masih ada saham kepemilikan di Gojek,” ungkap dia.

Oleh karenanya, ia meminta kepada Nadiem untuk terlebih dahulu mensejahterakan para driver ojol sebagai mitra kerjanya sebelum beralih pijakan menjadi seorang menteri.

“Nadiem Makarim boleh besar dengan berderet gelar akademik dan valuasi Gojeknya yang triliunan rupiah. Namun dibalik itu, jutaan para mitra ojek onlinenya berdarah-darah di lapangan dan jauh dari sejahtera dari segi pendapatan. Intinya ojol mitranya belum happy,” tuturnya. [ASI[

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.