Dark/Light Mode

KLHK, DOWA, Dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

Kamis, 25 Januari 2024 11:19 WIB
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Potensi Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak Waste to Fuel di Four Season Jakarta, Rabu, (24/1/2024). Foto: Istimewa
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Potensi Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak Waste to Fuel di Four Season Jakarta, Rabu, (24/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Teknologi pengolahan limbah terus dikembangkan. Teknologi pengolahan limbah yang ada bukan hanya untuk memusnahkan, namun dapat diolah kembali menjadi produk baru atau dikenal dengan 4R (Replace, Reduce, Reuse dan Recycle).

Ini, merupakan upaya meminimalisir residu limbah. Semangat ini, terwujud dalam pengembangan teknologi pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Sejumlah pihak berkolaborasi. Bertukar pikiran melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Potensi Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak (Waste to Fuel) di Four Season Jakarta, Rabu, (24/1/2024).

Baca juga : Mentan Giatkan Teknologi Modern Percepatan Tanam

Acara ini, merupakan kolaborasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), industri pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) asal Jepang DOWA Ecosystem Co.Ltd serta anak usahanya di Indonesia PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengungkap ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.

"Kami mengapresiasi langkah PPLI dan DOWA dalam mengembangkan teknologi pengolahan limbah plastik ini menjadi BBM. Tentu pengembangan teknologi ini harus sejalan dengan program Zero Waste Zero Emision yang digaungkan pemerintah," ujar Rosa.

Baca juga : IHC RSPP Sediakan Layanan Pengobatan Kanker Pakai BPJS

Anak buah Menteri KLHK Siti Nurbaya berharap, industri-industri produsen penghasil limbah bersama Pemerintah Daerah bisa membantu penarikan kembali sachet-sachet dan multilayer plastik kemasan yang ada di masyarakat untuk kemudian dibawa ke PPLI guna diolah lebih lanjut.

"Saya harapkan target 2029 sudah bisa direalisasikan (teknologi pengolah limbah plastik menjadi BBM)," imbuh Vivien.

Menanggapi harapan Dirjen PSLB3 KLHK agar 2029 bisa direalisasikan, PT PPLI sebagai salah satu industri pengolahan limbah industri terbesar di Indonesia menyatakan kesanggupannya.

Baca juga : Ini Alasan Prabowo Subianto Terima Penghargaan Sahabat Santri Indonesia

"Kami bersyukur program ini didukung KLHK, kita akan percepat sesuai harapan KLHK. Kita berharap akhir tahun depan (2025) sudah bisa terwujud," tandas Direktur Teknik dan SHEQ PPLI, Elpido.

Kegiatan FGD ini diikuti ratusan perwakilan perusahaan yang ada di Indonesia. Di antaranya Danone, Nestle, Garuda food, Ultra Jaya, Paragon dan Pertamina. Hadir juga DLH sejumlah daerah di Jabodetabek serta beberapa perwakilan pengurus bank sampah.

Hadir sebagai narasumber, Direktur Penanganan Sampah KLHK, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, Kedutaan Jepang di Indonesia, DOWA Ecosystem Co.Ltd, dan PPLI. Kegiatan dibuka oleh Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.