Dark/Light Mode

BEM UI Tegaskan Akan Terus Suarakan Penolakan Politik Dinasti

Minggu, 26 November 2023 09:47 WIB
Ilustrasi unjuk rasa menolak politik dinasti. (Foto : ist)
Ilustrasi unjuk rasa menolak politik dinasti. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menegaskan akan terus menyuarakan kebebasan demokrasi dan menolak politik dinasti meski mendapat ancaman.

"Ini tidak menyurutkan semangat saya dan BEM UI untuk bergerak dan bersuara. Kami tidak akan takut dan gentar sedikit pun untuk bersuara," kata Melki Sedek Huang dalam keteranganya, Sabtu (26/11).

Baca juga : TvOne Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Palestina Lewat PMI

Sebelumnya, Melki mengaku sempat mendapat intimidasi dan nomor Whatsapp (WA) dihack seseorang. "Kami akan makin nyaring dan tidak akan padam bersuara," tegasnya.

Meli yang sempat mendeklarasikan Sumpah Pemuda 2.0. Deklarasi dari gabungan mahasiswa mengkiritk putusan MK karena mendukung politik dinasti.

Baca juga : Masyarakat Percaya Polri Netral Di Pemilu 2024

"Bangkitnya politik dinasti karena pembajakan konstitusi kemarin akan membunuh harapan jutaan pemuda dan anak-anak Indonesia yang bermimpi akan cerahnya masa depan. Politik dinasti adalah ancaman bagi setiap anak-anak miskin yang bermimpi menjadi pemimpin," ucap Melki.

"Catatan bagi kami adalah per hari ini kami tidak tinggal diam untuk hal-hal tersebut, jangan sampai jadi semakin parah," tambahnya.

Baca juga : Mimbar Demokrasi Yogyakarta Serukan Tolak Politik Dinasti

Selain Melki, Ketua BEM KM UGM Gielbran dengan lantangnya menyamakan demokrasi Indonesia dengan jagung. Hal itu juga diikuti oleh seluruh mahasiswa yang hadir mengikuti deklarasi dengan membawa satu buah jagung.

"Arti dari jagung sendiri artinya, kita tahu bahwa demokrasi kita masih sangat muda usianya. Ini menjadi sebuah pertanda. Kerap ada simbolis bahwa seumur jagung itu usia dari demokrasi kita yang justru semakin ke sini. Meskipun usia kita masih muda, usia demokrasi kita seumur jagung, justru dikebiri dan ditindas dan semakin dimonopoli oleh oknum. Dan justru lupa untuk semakin menyuburkan demokrasi itu," imbuhnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.