Dark/Light Mode

Sri Mul Bicara Perubahan Iklim Dan Ketahanan Pangan

Suhu Makin Panas, Bukan Karena Situasi Politik Lho

Selasa, 30 Januari 2024 07:10 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan dalam IIF’s Anniversary Dialogue bertema “The Dynamics of Sustainable Infrastructure Financing and Its Roles in Achieving Food Security” di Jakarta, Senin (29/1/2024). (ANTARA/HO-Kementerian Keuangan)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan dalam IIF’s Anniversary Dialogue bertema “The Dynamics of Sustainable Infrastructure Financing and Its Roles in Achieving Food Security” di Jakarta, Senin (29/1/2024). (ANTARA/HO-Kementerian Keuangan)

 Sebelumnya 
Dalam catatannya, rata-rata suhu dunia naik 0,6 derajat cel­cius pada 2023. Adapun Indone­sia merupakan salah satu negara dengan suhu udara terpanas, mencapai 27,8 derajat celcius.

Karena itu, IFF diminta mengedepankan pembangunan infrastruktur secara berkelan­jutan. Hal ini bertujuan untuk menekan emisi yang dapat mem­pengaruhi kenaikan suhu bumi.

“Kita harus memperbaiki masalah perubahan iklim untuk kesejahteraan masyarakat. IFF harus menjadi pemecah ma­salah,” kata jebolan Universitas Indonesia (UI) ini.

Baca juga : Perluas Layanan Finansial, Bank DKI Gandeng Unpad dan Politeknik STIA LAN

Sebelumnya, Presiden Jokowi mewanti-wanti para petani ter­kait dampak perubahan iklim telah sangat nyata.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan uang ganti rugi lahan yang gagal panen akibat cuaca buruk di Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

“Negara-negara lain juga kena masalah yang sama. Ada yang kekeringan panjang, ada juga yang kebanjiran. Itu perubahan iklim yang semakin nyata kita lihat,” kata Jokowi.

Baca juga : Pakar Pertanian Jempolin Kebijakan Pangan Dan Pertanian Di Era Jokowi

Jokowi mengatakan, dahulu pe­rubahan iklim terasa masih sangat jauh dan hanya muncul dalam perbincangan di forum-forum. Namun semakin ke sini, apa yang dulu tampak seperti hanya wacana, mulai menjadi nyata dan berdam­pak kepada kehidupan sosial.

“Bencana di mana-mana, negara lain produktivitas padinya juga menurun, karena ben­cana ini. Kekeringan panjang, hujan yang terus menerus, se­hingga menyebabkan banyak gagal panen,” jelas Jokowi.

Jokowi itu mengamini, men­cukupi kebutuhan pangan men­jadi sangat krusial bagi kehidu­pan rakyat di sebuah negara. Jika jumlah penduduk sebuah negara hanya 10 juta atau 25 juta orang, maka tidak terlalu sulit memenuhi kebutuhan pokoknya.

Baca juga : Perkuat Jasa Dan Layanan Perbankan, BSI Buka KCP Jakarta Telkom

Namun faktanya, lanjut Jokowi, jumlah penduduk di Indonesia saat ini adalah 280 juta orang, dan semua harus bisa kenyang.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa 30/1/2024 dengan judul Sri Mul Bicara Perubahan Iklim & Ketahanan Pangan, Suhu Makin Panas, Bukan Karena Situasi Politik Lho     

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.