Dark/Light Mode

Meriahkan Hari Sampah, Pertamina JBB Hadirkan Mesin Daur Ulang Botol Plastik

Senin, 26 Februari 2024 21:57 WIB
Reverse Vending Machine atau mesin penukaran botol plastik. (Dok. Pertamina JBB)
Reverse Vending Machine atau mesin penukaran botol plastik. (Dok. Pertamina JBB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menggelar program “Petrochemical Go Green” melalui daur ulang sampah plastik di Kantor Region JBB, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/2).

Program yang mengambil tema Reduce Carbon Emission, Through Recycle Plastic Waste atau Kurangi Emisi Karbon itu, dalam rangka ulang tahun Pertamina Patra Niaga ke 27 di bulan Februari, sekaligus bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari.

Pada lrogram daur ulang sampah tersebut, Pertamina JBB bekerja sama dengan perusahaan Plasticpay Teknologi Daurulang.

Pada kegiatan ini, terdapat Reverse Vending Machine atau mesin penukaran botol plastik.

Baca juga : AHY Langsung Tancap Gas

Pekerja, Konsumen Petrochemical, serta Mitra Kerja Pertamina Patra Niaga JBB turut berpartisipasi dengan membawa botol plastik yang dapat dimasukan kedalam vending machine, sehingga peserta mendapatkan poin Rp. 1000 yang dapat dikonversi ke dalam beberapa platform.

Bagi 100 orang pertama yang dapat menukarkan minimal 5 botol plastik mendapat tambahan hadiah berupa voucher Bahan Bakar Minyak (BBM).

Region Manager Corporate Sales JBB Pertamina Patra Niaga Gunawan Wibisono mengatakan keberadaan vending machines menarik perhatian Perwira Pertamina Patra Niaga RJBB.

Konsep matang yang dimiliki Plasticpay tidak hanya mengedukasi masyarakat namun juga memiliki fasilitas dari Hulu ke Hilir hingga sampai Empowering Program Upcycle Product atau memberdayakan produk Upcycle Program dari hasil daur ulang botol plastik.

Baca juga : Tahun Pertama, Program Makan Gratis Butuh 120 T

Gunawan mengakui, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia tidak terlepas dari penggunaan plastik.

Penggunaan plastik kini sebagai bagian integral dari kehidupan modern telah memberikan kontribusi besar pada kemajuan industri dan kenyamanan.

"Namun plastik sulit untuk didaur ulang karena terbentuk dari rantai karbon panjang yang memerlukan energi besar untuk terurai, menjadikan proses penguraian plastik oleh bakteri sangat lambat," katanya.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional JBB Eko Kristiawan menambahkan bahwa memproduksi plastik pada saat ini berarti membakar energi fosil dan mengeluarkan Karbon Dioksida (CO2).

Baca juga : Pertamina Umumkan Jajaran Direksi Baru Pertamina NRE, Ini Daftarnya

"Sedangkan saat ini yang menjadi perhatian Pertamina dalam melakukan penekanan karbon dioksida untuk dapat berkontribusi dalam mendukung langkah Pemerintah mewujudkan Net Zero Emission," katanya.

Dijelaskan, program Petrochemical Go Green berhasil mengumpulkan 2.812 botol atau setara 52.58 kilogram, atau setara dengan 194.028 gram jejak karbon (CO2) dan diperkirakan 0.83 m2 lahan yang terselamatkan.

"Harapannya program ini dapat mendukung program Pemerintah dan dapat bersinergi dengan perusahaan swasta untuk mewujudkan Indonesia Hijau," ujar Gunawan.

“Program Petrochemical Go Green yang bekerja sama dengan Plasticpay yang merupakan perusahaan pendaur ulang plastik ini, sejalan dengan Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi Net Zero Emission,“ tutup Eko.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.