Dark/Light Mode

Sempat Dihentikan Saat Pemilu

Redam Kenaikan, Bulog Gelontorin Bansos Beras

Jumat, 16 Februari 2024 07:05 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat beras Bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat 10/2.
Pekerja melakukan bongkar muat beras Bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat 10/2.

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) gerak cepat (gercep) menggelontorkan lagi Bantuan Sosial (bansos) beras untuk mengatasi lonjakan harga. Program ini sempat dihentikan saat Pemilu, untuk menghindari tuduhan politisasi.

Peneliti dari Center for In­donesian Policy Studies (CIPS), Krisna Gupta mengatakan, kelangkaan beras premium ter­jadi tak hanya di pasar tradisional, tetapi di toko retail.

Hal ini terjadi karena harga jual yang ditawarkan di tingkat produsen, dinilai pelaku usaha retail, jauh dari HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetap­kan Pemerintah.

Baca juga : Menperin Siapin Insentif Buat Pabrik Mobil Listrik

“Perlu ketahui, bahwa harga beras internasional sudah naik beberapa bulan belakang. Jadi, harga beras di sini, naiknya mirip dengan harga internasi­onal,” ujar Krisna kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kenaikan harga tersebut, kata dia, sejalan dengan ha­sil produksi global yang me­lemah. Sehingga sejumlah negara eksportir juga membatasi ekspornya. Karena itu, upaya Pemerintah melakukan impor pun terbatas.

Sementara itu, kebutuhan dalam negeri sangat tinggi. Sebab, selain untuk konsumsi, stok beras pun dibutuhkan untuk menjalankan program Pemerin­tah, seperti bantuan pangan bagi keluarga tidak mampu.

Baca juga : Harga Beras Makin Liar

“Demand and supply yang tidak seimbang ini, mengerek harga dan menekan ketersediaan stok. Selama belum ada panen, lalu impor belum dilakukan, ya stok akan kosong. Harga pun akan naik terus,” ungkapnya.

Begitu juga terkait HET. Menurutnya, Perum Bulog akan kesulitan untuk menyerap hasil produksi dalam negeri.

Diharapkannya, kalau ritel tidak mau tambah stok beras gara-gara harganya tinggi, Bulog menampungnya.

Baca juga : Si Elang Muda Cakar Die Roten

“Nanti selisihnya bisa ditalangin Pemerintah. Sehingga HET pun bisa terjaga. Perlu ada komitmen Pemerintah di sini,” katanya.

Terpisah, Direktur Utama Pe­rum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan, program Ban­tuan Pangan Beras merupakan salah satu instrumen Pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Untuk itu, Pemerintah melalui Perum Bulog, telah kembali menyalurkan Bantuan Pangan Beras ke Keluarga Penerima Manfaat, setelah sebelumnya sempat dihentikan sementara pada masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.