Dark/Light Mode

Pesawat Batik Air Sempat Hilang Kontak, KNKT Ungkap Pilot Ketiduran 28 Menit

Sabtu, 9 Maret 2024 11:13 WIB
Ilustrasi pesawat Batik Air. (Foto: Instagram/Batik Air)
Ilustrasi pesawat Batik Air. (Foto: Instagram/Batik Air)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID6723 tujuan Kendari-Jakarta sempat kehilangan kontak dan keluar jalur pada penerbangan 25 Januari lalu. Laporan awal dari pilot menyebutkan, persoalan ada pada komunikasi radio. Namun setelah diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terungkap kapten pilot dan kopilot ternyata ketiduran selama 28 menit. 

Hasil Laporan Investigasi Penerbangan ini disampaikan KNKT dalam situs resminya. Kejadian ini berawal saat pesawat jenis Airbus A320 (PK-LUV) terbang dari Bandara Bandara Halu Oleo di Kendari menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Waktu tempuh penerbangan adalah 2 jam 35 menit. 

Disebutkan KNKT, setelah pesawat lepas landas dan mencapai ketinggian jelajah pada pukul 08.37 waktu setempat, kedua pilot melepas headset. Kapten pilot kemudian bertanya kepada kopilot apakah boleh tidur. Kopilot lalu mengizinkan dan kapten pun tidur.

Baca juga : Ratusan Aktivis Gelar Aksi Tegakkan Konstitusi, Tolak Hak Angket Pemilu 2024

"Beberapa detik kemudian, PIC (pilot) tertidur dan SIC (kopilot) kemudian mengambil alih tugas PIC sebagai PM (pilot monitoring)," tulis KNKT.

Setelah tidur selama 40 menit, kapten terbangun dan menanyakan apakah kopilot ingin beristirahat juga. Namun, kopilot menolak. la kemudian melakukan kontak awal dengan ACC Jakarta setelah meminta pusat kendali area (ACC) Makassar untuk terbang ke arah 250 derajat.

Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, kopilot tertidur. Sehingga ACC Jakarta yang melakukan kontak tidak mendapat respons. Kedua pilot pun tertidur selama 28 menit. Akibatnya pesawat keluar jalur. 

Baca juga : Sambut Ramadan, Imin: Momentum Tingkatkan Ketulusan dan Pengabdian

Kapten terbangun pukul 8.22 waktu setempat dan menyadari pesawat telah keluar jalur. Kapten buru-buru membangunkan kopilot dan mengatakan kepada ACC Jakarta bahwa mereka mengalami masalah komunikasi radio. Beruntung, pesawat bisa mendarat di Jakarta dengan aman.

KNKT mengungkapkan kopilot mengaku kelelahan dan kurang istirahat karena malamnya harus beberapa kali membantu istrinya merawat anaknya yang baru lahir. 

Dari laporan KNKT juga diketahui, pada hari yang sama pilot dan kopilot juga bertugas pada penerbangan Jakarta-Kendari. Disebutkan sebelum penerbangan kembali ke Jakarta, kopilot sempat istirahat selama 30 menit di dalam kokpit dan sarapan mie instan kemasan gelas. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.