Dark/Light Mode

Ini 4 Masjid Ikonik di Indonesia Yang Dibangun Waskita Karya

Selasa, 12 Maret 2024 12:34 WIB
Waskita Karya telah membangun dan merenovasi Masjid Skeikh Zayed  Solo dengan berbagai fasilitas sebagai penunjang ibadah yang bagi umat muslim di Indonesia. (Ilustrasi: Waskita Karya)
Waskita Karya telah membangun dan merenovasi Masjid Skeikh Zayed Solo dengan berbagai fasilitas sebagai penunjang ibadah yang bagi umat muslim di Indonesia. (Ilustrasi: Waskita Karya)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah membangun dan merenovasi sejumlah masjid di Indonesia dengan berbagai fasilitas yang terdapat didalamnya, sebagai penunjang ibadah yang aman serta nyaman bagi umat muslim di Indonesia.

Di antara Masjid di Indonesia yang telah Waskita bangun dan direnovasi yaitu, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Baiturrahman Semarang dan Masjid Sheikh Zayed Solo.

Untuk itu khusus di saat Ramadan, Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, dalam proses pembangunan Masjid-masjid yang dibangun oleh Waskita diselesaikan dengan tepat waktu bahkan ada beberapa yang lebih cepat pembangunannya.

“Selain itu, ditambah dengan inovasi green building serta beberapa fasilitas dengan teknologi modern,” ujarnya, Selasa (12/3/2024).

Maka, masjid-masjid tersebut bisa menjadi tempat utama bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah-ibadah seperti shalat 5 waktu, shalat tarawih, berbuka puasa, sahur serta i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.

Ermy menjelaskan, dalam pembangunannya, Waskita juga melihat sejarah atau latar belakang berdirinya Masjid-masjid yang ingin dibangun dan direnovasi guna menyelaraskan bangunan, tanpa harus merubah bentuk yang signifikan, sehingga nilai sejarah masih terlihat pada bangunan Masjid itu sendiri.

Baca juga : Bicara Soal Taylor Swift, Luhut: Kita Indonesia Saja Yang Kurang Cerdas

“Beberapa sejarah berdirinya Masjid seperti Masjid Baiturrahman Aceh yang ternyata menjadi salah satu Masjid yang sangat tua berdiri sejak tahun 1612,” katanya.

Masjid Baiturrahman Aceh baru direnovasi sejak tahun 2015 setelah terdampak bencana tsunami tahun 2004.

Masjid ini dikembangkan menyerupai Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi dengan dipasangnya 12 payung raksasa serta pohon kurma di sekitar halaman Masjid.

Perluasan halaman dan pemasangan payung elektrik, masjid mampu menambah daya tampung yang semula 9.000 jamaah menjadi 24.405 jamaah.

Sampai saat ini Masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi dan budaya di Aceh. Lalu juga Masjid Istiqlal Jakarta yang dibangun tahun 1961 dan waktu pembangunannya baru selesai 17 tahun kemudian.

Waskita merenovasi Masjid Istiqlal sejak tahun 2019 dan rampung pada tahun bulan Januari 2021.

Baca juga : BBN Airlines Indonesia Kantongi Izin Penerbangan Berjadwal 

“Dalam pembangunannya, Waskita memanfaatkan halaman Masjid yang sangat luas dengan memperindah dan menata landscape-nya,” ungkap Ermy.

Saat ini ruang landscape yang direnovasi dimanfaatkan untuk pusat perbelanjaan dan makanan yang dibina dari UMKM. Salah satu aspek yang diperbarui yaitu tata pencahayaannya dilengkapi teknologi kekinian sebagai inovasi Green Building.

Selain itu, Masjid Baiturrahman Semarang yang awal mula namanya adalah Masjid Candi Semarang didirikan tahun 1955. Waskita hanya membutuhkkan waktu 11 bulan proses pembangunan sejak akhir Agustus 2021 sampai dengan awal Agustus 2022.

Masjid Baiturrahman merupakan ikon Jawa Tengah, khususnya bagi masyarakat Semarang.

“Masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Semarang sebagai pusat ibadah umat dan pusat edukasi seni budaya serta pendidikan yang ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya,” tuturnya.

Terakhir, Masjid Sheikh Zayed Solo yang merupakan bentuk hibah dari Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) kepada Indonesia.

Baca juga : Rakornas PMB, Wujudkan Indonesia Maju Dan Bermaslahat

Masjid ini dibangun dalam waktu 17 bulan mulai dari Mei 2021 Hingga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2022.

Fasilitas pada Masjid Sheikh Zayed Solo yaitu Masjid yang dibangun menyerupai miniatur masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi UEA ini memiliki dua lantai dan mampu menampung 4.000 jemaah.

Pada bangunan intinya dan keseluruhan Masjid ini bisa menampung 10.000 jemaah.

“Keempat masjid yang dibangun oleh Waskita menjadi ikon bagi kota tersebut sekaligus simbol keberadaan umat Islam,” tegas Ermy.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid-masjid tersebut diharapkan juga dapat mempererat silaturahmi sesama umat muslim, serta memakmurkan masyarakat yang berada disekitarnya dengan difungsikan sebagai wahana memajukan ekonomi masyarakat.

“Terdapat UMKM makanan dan juga souvenir yang dapat menjadi daya tarik untuk para pengunjung wisatawan atau jamaah,” jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.