Dark/Light Mode

Konversi Timbunan Limbah Sawit Simpan Seribu Manfaat untuk Peroleh Energi Bersih

Selasa, 23 April 2024 08:32 WIB
Rangkaian Alat Pirolisis (Sumber: Afrah dkk, 2020)
Rangkaian Alat Pirolisis (Sumber: Afrah dkk, 2020)

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat pesat, belum mampu untuk menurunkan ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil. Data yang dimuat oleh International Energy Agency (IEA) pada tahun 2023 menunjukkan bahwa emisi karbon dioksida akibat penggunaan energi fosil mencapai 37,4 gigaton. Sebanyak 65% emisi tersebut disumbangkan oleh penggunaan batubara (Ahdiat, 2023). Begitupula dengan Indonesia yang juga didominasi oleh penggunaan batubara dan minyak bumi. Namun, pada 2023 Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan adanya peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dari 0,79% menjadi 13,09% walau lebih rendah dari targetnya. 

Meningkatnya EBT di Indonesia ialah hasil jerih payah pemerintah dalam pemasifan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTSa) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Kedua sumber EBT ini memang tergolong cepat untuk mendorong Indonesia mencapai target bauran energi pada 2025, namun eksekusinya sulit untuk dijangkau oleh setiap lapisan masyarakat (KESDM, 2024). Artinya, implementasi program ini menyesuaikan pada skala kebutuhan dan kemampuan masyarakat tertentu. 

Tantangan dalam Pemanfaatan Sumber EBT di Indonesia

Kementrian Energi dan Sumber Daya dan Mineral (ESDM) juga sedang menjalankan program co-firing biomassa pada PLTU di Indonesia menunjukkan bahwa kesadaran akan keterlibatan masyarakat dalam pengumpulan limbah sangat besar. Pada Maret 2024, peresmian pabrik minyak makan merah sebagai bentuk hilirisasi dari industri kelapa sawit (Safitri, 2024). Hal ini pasti akan menyumbang limbah padat lebih banyak lagi. Yang mana sejalan dengan potensi biomassa yang dimiliki Indonesia sekitar 146,7 juta ton per tahun (Parinduri dan Taufik, 2020). Pemanfaatan biomassa menjadi sumber energi bersih dan terjangkau sangatlah mudah untuk diterapkan secara langsung pada masyarakat. Sayangnya, eksekusi yang dipilih dengan penggunaan biomassa secara langsung menjadi bahan bakar industri layaknya batubara dinilai tidak ekonomis.

Meski tujuannya baik, yaitu memberdayakan masyarakat serta mengurangi emisi, namun kebutuhan akan biomassa untuk pembangkit listrik membutuhkan jumlah yang besar dibandingkan batubara. Dengan demikian, implementasi EBT masih sulit dicapai sebab masih sulitnya menemukan teknologi yang tepat dalam pemanfaatan EBT secara efisien dan ekonomis. Sehingga, diperlukan adanya solusi berupa konversi limbah biomassa yang kualitasnya dapat menyaingi batubara meski dalam jumlah yang sedikit. Proses yang dipilih dalam memproduksi juga harus lebih terjangkau daripada biaya untuk eksplorasi dan pengolahan batubara, minyak dan gas bumi.

Baca juga : Indonesia Kirim Bantuan Obat-obatan Dan Alkes Untuk Palestina Dan Sudan

Konversi Limbah Padat Industri Kelapa Sawit 

Solusi yang disajikan dalam menangani masalah tersebut ialah konversi biomassa menjadi bahan bakar alternatif dengan kualitas yang sepadan atau bahkan melebihi bahan bakar fossil. Kami meyakini bahwa kandungan lignoselulosa pada limbah padat sawit seperti cangkang dan TKKS potensial untuk diubah menjadi bahan bakar padat, cair dan gas melalui penguraian termal atau pembakaran minim oksigen yaitu pirolisis. Tiga produk utama pirolisis ialah biochar (padat) memiliki kandungan karbon yang tinggi, bio-oil (cair) mengandung fenol dan hidrokarbon yang dapat mensubstitusi petroleum. Serta syngas dengan potensi gas metana yang terkandung di dalamnya. Pirolisis dapat menghasilkan tiga jenis bahan bakar dalam satu kali proses, dengan kuantitas yang dapat disesuaikan berdasarkan biaya instalasi dan kebutuhan pelaku usaha. Sehingga dalam penerapannya lebih mudah baik skala kecil maupun besar. Jenis pirolisis cepat atau lambat bisa dipilih melalui pengaturan temperatur dan waktu operasi yang menyesuaikan kemampuan individu atau kelompok pelaksana. 

Alur Konversi Limbah Padat Sawit Menjadi Energi Bersih dan Terjangkau

Potensi Produk Hasil Pirolisis Limbah Padat Kelapa Sawit

Keefisienan dan keekonomisan proses pirolisis dapat kita tinjau dari berbagai manfaat produk yang diperoleh. Biochar tidak sebatas dijadikan sebagai bahan bakar padat seperti biobriket, namun juga dapat dijadikan sebagai adsorben di lahan pertanian. Bio-oil pula terbagi menjadi fraksi ringan, berat hingga residunya yang manfaatnya sangat variatif. Fraksi ringan yaitu fenol dapat dimanfaatkan sebagai asap cair dalam pengawetan ikan. Fraksi berat yaitu senyawa golongan hidrokarbon yang dapat dijadikan bahan bakar minyak. Sedangkan residu berupa tar dapat mensubstitusi aspal minyak bumi sebagai agen filler dan perekat pada jalan raya. Syngas yang dinilai sebagai gas buang pun masih dapat dijadikan sebagai bahan bakar gas untuk proses pirolisis itu sendiri. 

Baca juga : Pengamat: Kerja Sama PGN-MRT Bentuk Komitmen Menuju Energi Bersih

Pentahelix Model pada Penerapan Pirolisis sebagai Teknologi Konversi Biomassa

Pengembangan EBT di Indonesia tergolong sulit untuk bisa diterapkan secara langsung, maka untuk merealisasikan solusi tersebut tentunya membutuhkan dukungan  setiap lapisan masyarakat. Baik berbentuk kepercayaan hingga sumbangsih tenaga dan pikiran agar masyarakat, pihak akademisi, pemerintah, komunitas, pebisnis dan media untuk berkoordinir memulai langkah kecil sedari dini. Metode yang dapat menyatukan setiap kelompok masyarakat tersebut dikenal dengan “Pentahelix Model”. Model ini juga dapat memberikan dampak yang baik dalam sistem perekonomian negara, sebabadanya integrasi antara setiap stakeholder dalam pengembangan dunia industri. 

Dimana peran akademisi yang menjadi agen yang memperkenalkan secara ilmiah melalui bangku pendidikan sedari dini hingga yang menstimulus inovasi pada perguruan tinggi. Peran komunitas sebagai distributor layaknya pemerintah yang memberdayakan masyarakat dalam pengumpulan biomassa dalam pemenuhan bahan baku pembangkit listrik. Peran pebisnis yang menyuplai modal dalam pelaksanaannya, sebab meninjau keuntungan pengembangan EBT di masa depan. Peran media di masa kini ialah menyebarluaskan informasi secara masif dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya peralihan EBT. Dan yang tak kalah penting ialah peran pemerintah dalam membuat kebijakan serta subsidi untuk akses penggunaan EBT pada masyarakat sehingga dapat dipatuhi dengan serius. Kami meyakini dengan adanya usaha dan sinergi yang baik dari setiap unsur pemegang peranan penting dari model pentahelix dapat memberikan dampak yang besar dalam penerapan dan pengembangan biomassa sebagai sumber energi bersih dan terjangkau.

Bentuk Pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs)

Solusi yang telah disajikan dapat menghasilkan produk yang ramah lingkungan, serta dapat dimanfaatkan dalam bidang energi, pertanian, perikanan hingga infrastruktur, Meski dibutuhkan investasi awal yang cukup besar namun jika ditinjau hasilnya, proses ini dapat dinilai lebih ekonomis, maka poin SDGs Nomor 7 yaitu energi bersih dan terjangkau dapat dipenuhi. Selain itu, pemanfaatan limbah padat sawit sebagai hasil konsumsi industri sawit dapat dipertanggungjawabkan melalui pemanfaatannya sebagai bahan baku produksi bahan bakar alternatif.  Sehingga poin SDGs Nomor 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab juga dapat dipenuhi. Maka dari itu, solusi ini sangat unggul untuk dikembangkan dalam memperoleh energi bersih dan terjangkau bagi setiap lapisan masyarakat khususnya di Indonesia dengan berbagai potensi sumber daya alam yang dimilikinya.

Baca juga : Program Rumah Zakat Digenjot Untuk Beri Manfaat Hingga Pelosok

Daftar Pustaka

Afrah, B. D., Muhammad, I. R., Lia, C., Muhammad, A. R., dan Agung, D. A. 2020. Rancang Bangun Alat Produksi Asap Cair dengan Metode Pirolisis Menggunakan Software Fusion 360. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 26 (3): 113-121.

Ahdiat, A. 2023. (Online). Emisi Energi Global Meningkat pada 2023, Rekor Tertinggi Baru. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/03/08/emisi-energi-global-meningkat-pada-2023-rekor-tertinggi-baru. 

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). 2024. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/menteri-esdm-ungkap-strategi-penuhi-target-bauran-energi-dari-ebt.

Parinduri, L., dan Taufik, P. 2020. Konversi Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Journal of Electrical Technology. Vol. 5(2): 88-92.

Tiara Maharani
Tiara Maharani
Mahasiswi Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya, Peserta Article Competition Green Impact Day 2024

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.