Dark/Light Mode

Konversi Motor, Dilepaskan atau Digenggam?

Senin, 22 April 2024 22:52 WIB
Proses konversi motor BBM ke motor Listrik (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)
Proses konversi motor BBM ke motor Listrik (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)

Program konversi motor konvesional menjadi motor listrik besutan pemerintah sepanjang tahun 2023 mencapai 495 unit atau 0,9% dari target 50 ribu unit. Pemerintah berencana melanjutkan program konversi tahun ini. Pemikat insentif dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta per unit ternyata belum mampu meningkatkan minat masyarakat yang tertuang dalam Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2023. Kesiapan infrastuktur dan syarat administrasi dianggap sebagai faktor yang memberi andil besar terhadap rendahnya realisasi. Kementerian Keuangan telah menganggarkan Rp 1,75 triliun untuk pemberian insentif 1 juta kendaraan listrik pada tahun 2023-2024. Dana tersebut dialokasikan untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor baru sekitar Rp 1,4 triliun ke Kementerian Perindustrian dan Rp 350 miliar ke Kementerian ESDM untuk konversi.

Di sisi lain, target konversi ini memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15,2 gigawatt per hour (GWh), penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar Amerika Serikat. Di sisi lain, masing-masing pemilik kendaraan konversi diperkirakan dapat menghemat hingga Rp 2,77 juta setiap tahunnya setelah beralih ke motor listrik.

Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% (usaha sendiri) atau 41% (dengan bantuan internasional) pada tahun 2030. Pada tahun 2019, sektor energi merupakan penghasil GRK tertinggi kedua setelah kehutanan. Di sektor energi, transportasi merupakan penghasil emisi tertinggi kedua dengan 157.771 Gg CO2e, setelah produksi listrik yang didominasi oleh pembangkit listrik tenaga batubara.

Program Konversi Indonesia

Program akselerasi EV dicanangkan dapat mengurangi emisi sektor transportasi yang sebagian besar menggunakan energi fosil. Ada yang meragukan program EV efektif menghilangkan emisi karena mayoritas pembangkit listrik masih menggunakan batu bara. Namun, perlu waktu lama apabila kita menunggu pembangkit listrik EBT diaplikasikan, karena berdasarkan komitmen COP 26, Indonesia akan menghentikan penggunaan batu bara pada tahun 2040-an. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2020 pemerintah menghabiskan Rp 55,4 triliun untuk subsidi bahan bakar.

Program ini akan mengurangi ketergantungan nasional terhadap impor dan subsidi energi fosil. Artinya ada 2 cara untuk mengganti ICE dengan EV, yaitu mengubah ICE menjadi EV dan EV baru. Indonesia merupakan pasar otomotif 2W dan 4W terbesar di Asia Tenggara dimana 1,15 juta 4W dan 6,4 juta 2W terjual di dalam negeri pada tahun 2018. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2019 terdapat sekitar 112,77 juta sepeda motor, dimana 59,44% terkonsentrasi di Pulau Jawa dan 20,86% di Pulau Sumatera. Berikutnya, mengkonversi motor seluruh kementerian atau lembaga pemerintah lainnya.

Konversi ICE 2W menjadi EV 2W tepat dilakukan karena mahalnya harga EV 2W. Dalam konversi ini, BBSP-KESDM atau bengkel bersertifikat lainnya bertanggung jawab melakukan konversi sepeda motor, sedangkan Kementerian Perhubungan akan bertanggung jawab melakukan pengujian dan sertifikasi sesuai Permenhub 65/2020. Konversi tersebut harus dilakukan oleh bengkel yang bersertifikat dari Kementerian Perdagangan.

Baca juga : Verstappen Dijagokan Menang Di GP Jepang

Uji coba konversi telah dilakukan BBSP menggunakan sepeda motor kelas 110 cc. Biaya untuk mengubah ICE menjadi EV sekitar 9,5-10,5 juta rupiah dengan menggunakan baterai NMC, belum baterai LFP atau 12,5-13,5 juta rupiah dengan menggunakan baterai NMC, belum termasuk tarif layanan konversi (1-2 juta), biaya sertifikasi uji tipe (0,5 juta), dan biaya administrasi kendaraan (0,16 juta). Jika sudah termasuk tarif dan biaya, total biayanya berkisar 11-16 juta rupiah.

Benefit Program Konversi

1 unit EV 2W akan menghemat 1 liter bensin/hari. Untuk 6 juta unit EV yang dikonversi, akan menghemat sekitar 12,8 juta barel/tahun. Dengan asumsi ICP sebesar 60 dolar AS/barel, maka akan menghemat devisa sebesar Rp 10,11 triliun. Selain itu program konversi 6 juta EV 2W akan mengurangi CO2 sebesar 3,87 juta ton/tahun, menghemat biaya karbon sebesar 38,7 juta $/tahun, dan menambah konsumsi listrik sebesar 2,4 TWh/tahun.

Untuk manfaat tidak langsungnya adalah terbukanya lapangan kerja bagi 500 ribu tenaga kerja, usaha sentra konversi sepeda motor baru, tempat penukaran aki, pengembangan usaha aki nasional, industri otomotif roda 2, dll. Adapun tarif konversinya sebesar Rp 1-2 juta maka akan ada tambahan permasukan sekitar Rp 5-10 juta/bulan untuk 1 workshop.

Ekosistem Konversi

1. Workshop Konversi dan Pusat Uji Tipe & Sumber Daya Manusia

Workshop BBSP yang telah tersertifikasi diharapkan dapat menjadi referensi untuk lainnya. BPLJSKB siap melakukan uji tipe terhadap sepeda motor hasil konversi yang telah diberikan surat pengantar uji. Kapasitas pengujian di BPLJSKB saat ini 6 unit/hari dan masih rendah untuk mencapai target konversi.

Baca juga : Kendarai Mobil Mainan 926 Km

2. Produsen Baterai dan Komponen

Mulai tahun 2024, kriteria kandungan dalam negeri kendaraan 2W dan 4W minimal 605. Tak hanya kendaraan, pemerintah juga menargetkan bisa memproduksi EV charger dengan teknologi fastcharging, ultra-fastcharging, dan lemari untuk battery swap.

3.Pengisian infrastuktur

Berdasarkan survei Deloitte, kesiapan infrastuktur pengisian daya menjadi kekhawatiran terbesar responden Indonesia terkait kendaraan listrik dan 59% responden Indonesia lebih memilih melakukan charge di rumah. Permen ESDM No.13/2020 diharapkan mendukung pemasangan infrastuktur pengisian daya. Berdasarkan Grand Strategi Nasional Energi menargetkan 6.318 unit SPBKLU targetnya sebanyak 17.000 unit pada tahun 2025 dan 67.000 unit pada tahun 2030. Salah satu perhatian pelanggan dalam membeli kendaraan listrik adalah kemudahan akses ke stasiun pengisian daya seperti Charge IN PLN, MyPertamina dan Charging Station Management System (CSMS) BPPT.

4. Regulasi dan Standardisasi

Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik untuk Transportasi Jalan menjadi dasar percepatan program EV dan inisiasi industri EV dalam negeri. Pemerintah juga telah menetapkan kebijakan TKDN minimum untuk EV 2W dan 4W masing-masing sebesar 40% dan 35%. Pada tahun 2026 standar TKDN untuk 2W menjadi 80%. Sedangkan untuk 4W, TKDN 80% akan dimulai pada tahun 2030. Untuk mendorong pertumbuhan permintaan, tersedia beberapa insentif seperti pinjaman berbunga rendah dan PPN Barang Mewah 0%. Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan kebijakan konversi sepeda motor ICE ke tipe EV. Kebijakan mengenai pengisian infrastuktur dan standarisasi kendaraan listrik telah dikeluarkan pemerintah.

5. Pembiayaan

Baca juga : Kinerja Kepala BP2MI Dipuji Dirjen Imigrasi

OJK mendorong perbankan nasional untuk ikut serta dalam pembiayaan pembelian EV, pembiayaan proyek pengembangan industri EV dan infrastrukturnya. Pembiayaan kendaraan listrik di India selain dilakukan oleh bank atau perusahaan pembiayaan besar, juga dilakukan oleh startup, selain penyedia layanan mobilitas dan pemodal.

6. Sosialisasi

Sosialisasi mengenai EV dan perbandingan dengan ICE perlu diketahui oleh masyarakat yang mayoritas sudah nyaman dengan ICE. Selain kepada konsumen EV, sosialisasi juga perlu dilakukan kepada institusi terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan industri. Hal ini dilakukan agar pihak-pihak tersebut mengetahui lebih detail kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, insentif yang bisa diperoleh, rencana pemerintah ke depan, dll. Pemerintah perlu melibatkan badan usaha, media offline maupun online, penyedia jasa transportasi dan target provinsi.

Penutup

Program konversi ini akan tetap menghadapi banyak tantangan di masa depan dari total biaya konversi di angka Rp 11-16 juta terutama di biaya baterai. Selain itu, sedikitnya bengkel konversi bersertifikat dan bengkel tipe yang dimiliki Kementerian Perhubungan. Hal berikutnya adalah kemudahan pengujian tipe dan birokrasi, diusulkan agar pengujian dilakukan pada perwakilan jenis kendaraan saja. Selain itu, kemudahan proses penggantian STNK dan BPKB, serta penggunaan SIM tipe C.

Azarel Poros Witterburhan
Azarel Poros Witterburhan
Pelajar

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.