Dark/Light Mode

Gugon Tuhon: Intervensi Green Nudge dalam Mengurangi Food Waste pada Budaya Jawa

Rabu, 17 April 2024 22:36 WIB
Ilustrasi Gugon Tuhon (Foto: canva.com)
Ilustrasi Gugon Tuhon (Foto: canva.com)

Dilansir melalui United Nation Environment Programme (2021), Indonesia merupakan negara dengan sampah makanan (food waste) tertinggi di Asia Tenggara. Total sampah makanan ini mencapai 20.9 juta ton tiap tahunnya. Hasil yang serupa ditunjukkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KPPN) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2000-2019 Indonesia menghasilkan 23-48 juta ton sampah makanan per tahun (Natalia, 2024).

Dilansir melalui Bantolo (2023), Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa seharusnya sampah tersebut dapat menghidupi 61-125 juta orang atau 29-47% populasi rakyat Indonesia. Menurutnya, secara ekonomi,  food waste telah mengakibatkan kerugian sekitar Rp551 triliun atau setara dengan US$36,6 miliar (Bantolo, 2023). Hal ini terjadi karena ketika makanan dibuang, semua input yang digunakan dalam produksi, seperti pengolahan, pengangkutan, penyiapan, dan penyimpanan makanan yang dibuang juga akan terbuang.

Selain kerugian ekonomi, food waste juga berdampak pada kerusakan lingkungan dan krisis iklim (United Nation Environment Programme, 2021). Makanan yang berakhir di tempat pembuangan sampah, akan menghasilkan metana, gas rumah kaca yang 80 kali lebih kuat dalam hal pemanasan dibandingkan karbon dioksida karena terurai dalam waktu 20 tahun (Food and Agriculture Organization, 2015).

Apabila dilihat melalui mata rantai produksi, Arief (dalam Bantolo, 2023) menjelaskan bahwa tahap terbesar yang berpengaruh dalam food waste terjadi pada tahap konsumsi. Permasalahan food waste banyak terjadi karena makanan yang tidak dimakan atau kelebihan pasokan. Saat ini, hal tersebut sudah menjadi acuan bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan food waste secara efektif. 

Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah, melalui NFA, adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang food waste. Hal ini dilakukan dengan mengkampanyekan gerakan “Stop Boros Pangan/Stop Food Waste”. Kampanye dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat ini merupakan tindakan yang baik yang tentunya perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Terdapat suatu teori yang dapat mendorong penerapan kampanye ini secara lebih baik, yaitu Green Nudge. Dalam behavioral economy, nudge adalah intervensi yang memengaruhi pilihan masyarakat untuk mengambil keputusan tertentu tanpa membatasi alternatif pilihan yang tersedia bagi mereka (Wee et al., 2021). Teori ini dikembangkan pada tahun 2008 oleh ekonom Richard Thaler yang berhasil memenangkan Hadiah Nobel di bidang ekonomi pada tahun 2017. Konsep nudge akan membantu individu untuk memiliki pengendalian diri yang lebih besar dalam mengambil keputusan.

Nudge dapat dilakukan dengan memberikan rangsangan atau dorongan kecil yang dapat membimbing menuju keputusan yang paling menguntungkan dalam jangka panjang. Untuk mengatasi permasalahan iklim, dapat dilakukan green nudge. Green nudge adalah persuasi lembut untuk mempengaruhi perilaku ramah lingkungan pada masyarakat (Beermann et al., 2022). Dorongan ramah lingkungan merupakan alat kebijakan yang relatif baru, namun telah terbukti efektif dalam mengubah perilaku masyarakat dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan (Wee et al., 2021). 

Salah satu penerapan green nudge yang sejak dahulu dan sampai saat ini masih berkembang adalah Gugon Tuhon. Gugon tuhon berasal dan berkembang di daerah Jawa. Kata gugon tuhon berasal dari gugu (“dianut-dipercaya”) dan tuhu (“benar, sungguh-sungguh”). Gugon tuhon dapat dimaknai sebagai “hal-hal yang dipercaya masyarakat, karena biasanya benar-benar terjadi” (Riko & Anisyah, 2018). Gugon tuhon diajarkan secara turun-menurun sejak nenek moyang. Beberapa contoh gugon tuhon yang diajarkan adalah “aja mangan koredan, mundhak guneme mencla-mencle” yang berarti jangan menyisakan makanan di piring karena nantinya apa yang akan dikatakan akan menjadi ragu-ragu.

Selain itu terdapat “mangan dientekno, ayame ndhak mati”, gugon tuhon ini memiliki ketika makan harus dihabiskan, agar ayamnya tidak mati. Gugon tuhon ini terutama ditujukkan kepada anak-anak. Selain itu ada “nek mangan aja ninggal upa” yang berarti saat makan jangan menyisakan sebutir nasipun. Hal ini mengajarkan untuk menghargai makanan dan tidak membuang-buang nasi. Terdapat juga gugon tuhon “nek mangan ora oleh nang tengah lawang, mundhak direwangi setan.” yang berarti jangan makan di tengah pintu karena setan dapat menghabiskan makanannya. Aja mangan ing turon, ora ilok (jangan makan di atas ranjang, tidak baik). 

Penerapan gugon tuhon tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama masyarakat Jawa. Dengan hal tersebut, harapannya, green nugde dapat mengurangi dan mencegah limbah pangan yang pada akhirnya mampu meningkatkan ketahanan pangan serta mengatasi perubahan iklim.

Daftar Pustaka

Bantolo. (2023, July 27). Strategi Pemerintah Tangani Food Loss and Food Waste di Indonesia – Agrofarm. Agrofarm. Retrieved April 17, 2024, from https://www.agrofarm.co.id/2023/07/strategi-pemerintah-tangani-food-loss-and-waste-di-indonesia/ 

Beermann, V., Rieder, A., & Uebernickel. (2022). Green Nudges: How to Induce Pro-Environmental Behavior Using Technology. Forty-Third International Conference on Information Systems.

Buzby, J. (2022, January 24). Food Waste and its Links to Greenhouse Gases and Climate Change. USDA. Retrieved April 17, 2024, from https://www.usda.gov/media/blog/2022/01/24/food-waste-and-its-links-greenhouse-gases-and-climate-change 

Food and Agriculture Organization (2015). Food wastage footprint & climate change. FAO.

Natalia, T. (2024, January 23). Darurat! Sampah Makanan Orang RI Tembus Ratusan Triliun. CNBC Indonesia. Retrieved April 17, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/research/20240123154427-128-508350/darurat-sampah-makanan-orang-ri-tembus-ratusan-triliun

Riko, H., & Anisyah, D. (2018). Makna kultural dan fungsi gugon tuhon pada masyarakat Jawa di Desa Tulis Kecamatan Tulis Kabupaten Batang dan Dusun Bulu Kecamatan Wirosari (kajian etnolinguistik). Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya, 16 (409).

United Nation Environment Programme. (2021) Food Waste Index Report 2021. Nairobi.

Wee, S.-C., Choong, W.-W., & Low, S.-T. (2021). Can “nudging” play a role to promote pro-environmental behaviour? Environmental Challenges, 5, 100364. https://doi.org/10.1016/j.envc.2021.100364 

Carissa Andis Wiyatno Putri
Carissa Andis Wiyatno Putri
Carissa Andis

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.