Dark/Light Mode

Tanam 1.600 Bibit Pohon, Pupuk Kaltim Dorong Pemulihan Lahan Di IKN

Selasa, 7 Mei 2024 18:41 WIB
Pupuk Kaltim terus mengoptimalkan kontribusinya dalam mendorong keberlanjutan, dengan menekan emisi gas CO2 (karbondioksida). (Foto: Pupuk Kaltim)
Pupuk Kaltim terus mengoptimalkan kontribusinya dalam mendorong keberlanjutan, dengan menekan emisi gas CO2 (karbondioksida). (Foto: Pupuk Kaltim)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mengoptimalkan kontribusinya dalam mendorong keberlanjutan, dengan menekan emisi gas CO2 (karbondioksida). Salah satunya menggandeng Otorita IKN (Ibu Kota Negara) melakukan penanaman 1.600 bibit pohon di area Lahan eks tambang di Sungai Seluang, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Senior Vice President (SVP) Umum Pupuk Kaltim Minarni F Dwiningsih mengatakan, penanaman bibit pohon ini dilaksanakan melalui program Community Forest, yang dikembangkan perusahaan dalam meningkatkan upaya pemanfaatan lahan nirproduktif agar kembali bermanfaat dan menghasilkan.

"Kawasan ini sengaja disasar sebagai upaya kami dalam mendorong komitmen bersama, untuk pemulihan lahan eks tambang. Sekaligus, meningkatkan realisasi Community Forest guna mendukung program Pemerintah untuk menekan emisi karbon melalui penanaman pohon secara kontinyu," ujar Minarni melalui siaran pers, Selasa (7/5/2024).

Minarni menambahkan, penanaman di atas lahan seluas 11 hektare (Ha) tersebut juga bagian kontribusi Pupuk Kaltim untuk menghijaukan kembali lahan yang masuk dalam kawasan IKN agar bisa dimanfaatkan.

Ke depannya, diharapkan turut memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.

Pihaknya menargetkan, penanaman 10 juta pohon bisa terealisasi hingga 2030 dengan persebaran di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami terus memperluas Community Forest untuk menekan emisi karbon. Termasuk di kawasan IKN, yang ke depannya dapat semakin hijau dan lestari untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat maupun lingkungan," tutur Minarni.

Lebih lanjut Minarni menjelaskan, di tahun ini, pihaknya menargetkan penanaman sebanyak 1 juta pohon agar lahan tidur dan kurang optimal bisa kembali produktif.

Bahkan, penanaman kali ini dilaksanakan serentak di Kota Bontang, yang merupakan basis operasi perusahaan sebanyak 900 bibit.

Baca juga : Jokowi Minta Singapura Dukung Pembangunan PLTS Di IKN

Melalui program ini, kata Minarni, tidak hanya berusaha untuk menekan jejak karbon. Tapi, juga ingin menginspirasi, serta melibatkan masyarakat dalam upaya yang sama untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan secara sinergis.

"Aksi sosial demi bumi yang lebih hijau dan lestari ini pun, melibatkan peran aktif karyawan Pupuk Kaltim, yang dikemas melalui Employee Voluntary Initiation (Evolution) sebagai bentuk kepedulian insan perusahaan terhadap lingkungan," katanya.

Karena itu, kegiatan ini turut didukung Persatuan Karyawati Pupuk Kaltim (Pakarti) dan Persatuan Istri Karyawan Pupuk Kaltim (PIKA PKT), sebagai cerminan semangat Kartini masa kini di lingkungan perusahaan untuk turut berperan menjaga kelestarian, serta keseimbangan alam demi generasi mendatang.

Winarni menambahkan, sebagai bagian dari Pupuk Indonesia Grup, pihaknya senantiasa mengedepankan konsep sustainability, dengan mengharmoniskan aspek profit, people dan planet untuk bumi yang lebih baik.

Termasuk, meningkatkan kesejahteraan petani, melalui optimalisasi lahan menjadi kawasan yang terpelihara, sehingga dapat dimanfaatkan kembali.

Hal ini sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim dalam mendorong keberlanjutan.

"Ini juga penanda, komitmen Pupuk Kaltim untuk menciptakan Indonesia yang lebih hijau," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan dan SDA (Sumber Daya Alam) Otorita IKN Myrna Asnawati Safitri mengapresiasi, dukungan Pupuk Kaltim terhadap program Pemerintah dalam menekan emisi gas CO2, utamanya bagi area yang berada di kawasan IKN.

Menurutnya, sesuai dengan kerangka pembangunan IKN, program penghijauan dan non emisi menjadi prioritas di seluruh kawasan otorita.

Baca juga : Asbanda dan Bank Sumut Kompak Dongkrak Pertumbuhan Tabungan Simpeda

"Termasuk, area pengembangan seperti halnya di Sungai Seluang, yang sebelumnya merupakan lahan bekas tambang dapat kembali dipulihkan dan berdaya guna," ujar Myrna.

Hal ini, sambung Myrna sejalan dengan konsep IKN sebagai kota netral karbon (Net Zero Emission City) di tahun 2045, yang tertuang melalui roadmap pengembangan dengan memperhatikan Forest and Other Land Uses (FOLU) dan pertanian, sebagai sektor penting untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Dua sektor itu pun, ditarget mampu berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi dan ketahanan iklim.

Myrna menambahkan, untuk sektor FOLU, OIKN berfokus pada pemulihan area rusak dan terdegradasi yang berada di kawasan lindung IKN, dengan luasan mencapai 65 persen dari total lahan yang ada.

"Area Sungai Seluang ini salah satunya, ditarget sebagai kawasan lindung untuk dirubah menjadi hutan tropis," papar Myrna.

Ia menambahkan, seluruh kawasan lindung dan hutan tropis akan ditanam bertahap dengan tumbuhan endemik hutan Kalimantan, sesuai karakteristik lahan agar mampu menopang struktur tanah dan kembali produktif.

Maka dari itu, program Comuunity Forest yang diinisiasi Pupuk Kaltim menjadi salah satu bentuk kontribusi positif dunia industri dalam mendukung tercapainya target kawasan lindung IKN 2045, yang diharap dapat terus ditingkatkan secara bertahap.

Mengingat, pemulihan hutan lindung dilaksanakan pihak Otorita secara inklusif, dengan mengundang peran serta seluruh pihak agar turut berpartisipasi melakukan penanaman di berbagai area yang masuk kawasan IKN.

Begitu juga, pada sektor agriculture, dengan mentransformasikan pertanian konvensional menjadi lebih regeneratif, agar mampu memulihkan kawasan yang dimulai dengan mengenalkan agri input yang lebih ramah lingkungan kepada para petani maupun pelaku pertanian.

Baca juga : Terakhir Ramadan, Jokowi Ajak Anak Yatim Borong Baju Lebaran Di Mal

"Penggunaan pupuk organik dan sejenisnya akan menjadi pilihan kebijakan bagi Otorita, karena sekitar 10 persen dari wilayah IKN ini akan dialokasikan menjadi sentra produksi pangan," ujar Myrna.

Myrna berharap, hal ini bisa disambut baik Pupuk Kaltim, untuk mulai masif memproduksi pupuk organik karena salah satu pasarnya ada di sini.

Tak hanya itu, jika berbicara dekarbonisasi, hal paling penting yang wajib diperhatikan adalah memastikan program yang dilaksanakan harus berhasil.

Maka, pemeliharaan pun menjadi aspek utama dan inheren dalam penanaman, yang diharap bisa turut diimplementasikan Pupuk Kaltim terhadap kesinambungan Community Forest.

Terlebih, dengan peran serta karyawan untuk suksesi program menjadi langkah positif Pupuk Kaltim dalam memaksimalkan gagasan yang dilaksanakan.

"Oleh karena itu, tema "Kartini Bertani" sangat relevan dengan tingginya komitmen Perusahaan terhadap laju dekabonisasi dengan mendorong semangat yang sama demi perbaikan lingkungan dan kawasan yang lebih terpelihara," pungkas Myrna.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.