Dark/Light Mode

Terus Cermati Ketidakpastian Ekonomi Global

OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga

Rabu, 15 Mei 2024 07:05 WIB
Terus Cermati Ketidakpastian Ekonomi Global OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga

 Sebelumnya 
“Selain itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio Non Per­forming Loan (NPL) sebesar 0,77 persen dan NPL gross sebesar 2,25 persen,” ucap Dian.

Ia mengatakan, kinerja in­dustri perbankan Indonesia per Maret 2024 tetap resilient dan stabil didukung oleh tingkat profitabilitas RoA (Return on Asset) sebesar 2,62 persen dan NIM (Net Interest Margin) sebe­sar 4,59 persen.

Berdasarkan hasil stress test yang dilakukan OJK, imbuh Dian, kondisi volatilitas nilai tukar rupiah saat ini relatif tidak signifikan berpengaruh langsung terhadap permodalan bank.

“Mengingat posisi perbankan Indonesia yang masih jauh di bawah threshold,” ungkapnya.

Baca juga : Pemerintah Janjikan Insentif Buat Investor

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi dan Perbankan dari Universitas Bina Nusan­tara (Binus) Doddy Ariefianto mengatakan, merujuk dari data industri keuangan yang dirilis OJK, industri perbankan masih terbilang potensial berdasarkan profitabilitasnya.

“Hanya saja permintaan kredit masih belum mencatat pertum­buhan signifikan, dibandingkan dengan periode 2011 hingga 2014, atau sebelum pandemi,” kata Doddy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Selanjutnya, kata Doddy, profitabilitasnya industri keuangan sudah lumayan. Tercatat, RoA sekitar 1,3-1,5 persen, dengan NIM sebesar 4,3 persen atau 4,4 persen. Kemudian RoE (Return on Equity) sekitar 18 persen.

“Itu lumayan, sudah mendeka­ti normal. Kalau era normal itu, RoA hampir 2 persen, RoE seki­tar 20 persen, dan NIM mau diatur di kisaran 5 persen,” ujarnya.

Baca juga : Jakarta Merangkak Menuju Juara Polusi

Doddy menilai, prospek in­dustri perbankan nasional di 2024 bergantung kepada sektor riil. Sehingga ketika sektor riil tidak menawarkan hal baru, maka potensi industri perbankan tidak akan mengalami banyak perubahan.

“Saya kira perbankan tak banyak berubah. Overall profitabilitas bagus,” ucap Doddy.

Ia menambahkan, dampak kenaikan suku bunga acuan BI (Bank Indonesia), akan terlihat pada permintaan kredit di sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), yang masih akan tetap solid dan tumbuh.

Hal itu lantaran penjualan dan investasi solid oleh perusahaan, yang mendukung per­tumbuhan kredit.

Baca juga : Manchester United Vs Newcastle United, Kejar Tiket Lolos Kompetisi Eropa

“Serta didorong oleh pertum­buhan konsumsi rumah tangga yang terjaga,” tutupnya. DWI

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Rabu, 15 Mei 2024 dengan judul "Terus Cermati Ketidakpastian Ekonomi Global, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.