Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
“Dengan kerja sama ini, Pertamina NRE sebagai ujung tombak pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Pertamina, bisa membuka banyak peluang untuk semakin ekspansif dan go global,” kata Nicke dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).
Senada, CEO Pertamina NRE John menuturkan, berlandaskan kerja sama baik yang telah terjalin sebelumnya, Pertamina NRE akan memperluas cakupan kerja sama antara kedua belah pihak.
John menjelaskan, MoU keduanya mencakup antara lain melakukan studi kelayakan dalam pengembangan PLTS dan PLTB, serta tidak menutup kemungkinan power to hydrogen.
“Tidak saja menjajaki potensi di Indonesia, tetapi juga negara lain. Nota kesepahaman ini berlaku untuk periode satu tahun,” ungkapnya.
Baca juga : Rumah Dinas Camat Dan Lurah Jadi Sarang Tikus
Pertamina NRE dan Masdar telah memiliki hubungan yang baik. Masdar berinvestasi di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) yang merupakan anak usaha Pertamina NRE.
John mengatakan, UEA dan Indonesia memiliki visi yang sama untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan, salah satunya melalui pengembangan energi terbarukan.
“Dengan kerja sama strategis ini diharapkan menjadi salah satu perwujudan dukungan Pertamina bagi Pemerintah, guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi menegaskan, bersama Pertamina NRE, mereka memiliki kesamaan kompetensi, bisa saling melengkapi dan diharapkan membuka akses yang lebih luas lagi di skala global.
Baca juga : Atalanta Vs Torino, Misi Amankan Liga Champions
“PEA terus menunjukkan komitmennya untuk kemajuan sektor energi di Indonesia, khususnya berfokus pada pengembangan energi terbarukan,” katanya.
Selaras dengan Konsensus PEA dalam Conference of Parties (COP) 28, Masdar berkomitmen membangun kemitraan yang dapat menghasilkan solusi transformatif untuk menciptakan akses terhadap energi bersih.
Upaya bersama yang dilakukan Masdar dan Pertamina NRE akan menjadi katalisator investasi di hidrogen hijau, tenaga surya dan tenaga angin.
“Dan memposisikan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam transisi energi global,” jelas Jameel.
Baca juga : Rinov Dan Pitha Mulus Ke Final
Dihubungi terpisah, Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, program EBT Pemerintah memang harus terus digenjot untuk bisa mencapai target NZE di tahun 2060. Salah satunya dengan aktif mencari investor maupun partner strategic dalam mempercepat program transisi energi tersebut. DWI
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Minggu, 26 Mei 2024 dengan judul "Gandeng Investor Asing Pertamina Go Global"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya