Dark/Light Mode

Tambah Investasi Dan Lapangan Kerja

Bahlil: PT Freeport Harus Bangun Smelter Di Papua

Selasa, 4 Juni 2024 07:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum pada Pembukaan Pra Kongres VIII Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Universitas Islam As Syafiiyah, Bekasi, Jumat, (31/5/2024). (Foto: Dok. Kementerian Investasi/BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum pada Pembukaan Pra Kongres VIII Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Universitas Islam As Syafiiyah, Bekasi, Jumat, (31/5/2024). (Foto: Dok. Kementerian Investasi/BKPM)

 Sebelumnya 
Bahlil mencontohkan, cadangan nikel Indonesia menca­pai 25 persen dari total cadangan nikel dunia, sehingga Pemerin­tah memutuskan menghentikan ekspor bijih nikel pada 2019. Kebijakan tersebut berhasil memberikan nilai tambah ter­hadap perekonomian Indonesia.

“Nilai ekspor kita untuk nikel hanya 3,3 miliar dolar AS tahun 2017. Begitu kita stop ekspor bahan baku, kita bangun indus­trinya, kita bangun pabriknya di Indonesia. Apa yang terjadi pada 2023, kenaikannya men­jadi 33,5 miliar dolar AS atau hampir sebesar Rp 500 triliun,” jelas Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan, banyak negara maju yang tidak senang atas kebijakan Indo­nesia yang melarang ekspor bijih nikel. Bahkan, Indonesia sempat digugat oleh Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) ter­kait kebijakan tersebut.

Baca juga : Hewan Kurban Harus Bebas Antraks Dan PMK

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga mendorong mahasiswa menjadi pengusaha agar dapat mempercepat pembangunan di daerah, sehingga menciptakan pemerataan manfaat ekonomi.

Menurutnya, menjadi pengusaha di sektor hilirisasi bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru.

“Supaya setelah selesai ku­liah, ketika kalian kembali ke daerah asal, perekonomian di sana sudah berkembang. Jangan semua menumpuk di Jakarta. Karena jika kita menumpuk di Jakarta, tidak akan terjadi keseimbangan,” ujarnya.

Baca juga : Tim Garuda Percaya Diri

Bahlil mengatakan, jumlah pengusaha di Indonesia ma­sih sedikit jika dibandingkan negara-negara lain. Untuk men­jadi negara maju, setidaknya jumlah pengusaha harus men­capai dua digit dibanding total populasi.

Peluang untuk menjadi pengusaha di dalam negeri sebenarnya masih sangat besar dibanding peluang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Bahlil menjelaskan, untuk menjadi pengusaha tidak sulit karena Pemerintah menyediakan modal untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) sebesar Rp 25 juta melalui kredit tanpa agunan.

Baca juga : Pecco Menang Sempurna

Selain itu, izin usaha juga dapat diurus melalui Online Single Submission (OSS) atau Sistem Perizinan Berusaha Ter­integrasi Secara Elektronik. DIR

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Selasa, 4 Juni 2024 dengan judul "Tambah Investasi Dan Lapangan Kerja Bahlil: PT Freeport Harus Bangun Smelter Di Papua"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.