Dark/Light Mode

Produksi Meningkat Setiap Tahun

Menperin Genjot Kualitas SDM Industri Alat Berat

Sabtu, 8 Juni 2024 07:10 WIB
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Masrokhan (tengah) meninjau proses produksi PT Komatsu Indonesia di Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Foto: Kemenperin)
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Masrokhan (tengah) meninjau proses produksi PT Komatsu Indonesia di Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Foto: Kemenperin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan produksi industri alat berat. Hal ini seiring dengan tumbuhnya permintaan di berbagai sektor dalam mendukung pembangunan infrastruktur serta pengolahan bidang pertambangan dan perkebunan. 

Berdasarkan data Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi alat berat dalam negeri mencapai 8.066 unit pada tahun 2023.

Produksi tahun lalu menjadi capaian kedua terbanyak sepanjang sejarah, setelah tahun 2022 yang menghasilkan hingga 8.826 unit.

Menteri Perindustrian (Men­perin) Agus Gumiwang Kartasas­mita mengatakan, untuk memacu produk alat berat yang inovatif dan berdaya saing, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang kompeten.

Baca juga : WSBP Pastikan Bisnis Dan Operasional Tetap Jalan

Menurutnya, industri alat be­rat merupakan salah satu sektor industri yang mendukung per­tumbuhan ekonomi. Pasalnya, produk industri ini dibutuhkan oleh sektor pertambangan, in­frastruktur, serta sektor perke­bunan dan pertanian.

“Hal ini sejalan dengan upaya menjalankan kebijakan hilirisasi,” kata Agus dalam keterangannya, Jumat (7/6/2024).

Dilanjutkan Agus, untuk me­menuhi kebutuhan SDM in­dustri alat berat yang terampil, Kemenperin terus memperkuat dan mengembangkan program pendidikan vokasi melalui kerja sama dengan industri. Peran ini dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).

“Kami terus berupaya memak­simalkan peran dalam menyusun peraturan dan kebijakan yang mendukung ekosistem vokasi ber­jalan dengan baik,” ujar Agus.

Baca juga : Tugas Personel Damkar Kini Udah Jadi Palugada

Seiring dengan upaya yang dilakukan Kemenperin, Kepala BPSDMI Kemenperin Mas­rokhan juga meminta agar indus­tri alat berat membuka diri dan terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi.

“Kami terus melakukan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan dalam penyeleng­garaan pendidikan vokasi, sesuai dengan tuntutan pasar kerja di sektor industri. Salah satunya melalui Politeknik Sekolah Ting­gi Manajemen Industri (STMI) Jakarta,” ujar Masrokhan.

Menurutnya, unit pendidikan Kemenperin telah menyelengga­rakan program setara Diploma 1 untuk program studi manufaktur alat berat, dari hasil kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan PT Komatsu Indonesia.

“Ini wujud nyata penyeleng­garaan pendidikan vokasi Ke­menperin yang berkolaborasi dengan pelaku industri dalam negeri,” ujar Masrokhan.

Baca juga : Garuda Siapkan Kemenangan

Dia menjelaskan, program ko­laborasi dengan industri ini ten­tunya disesuaikan dengan kebu­tuhan industri alat berat, sehingga lulusannya nanti bisa menjadi tenaga-tenaga terampil yang akan berkontribusi pada peningkatan ki­nerja industri alat berat nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.