Dark/Light Mode

Erick Thohir Kerek Target Dividen BUMN Ke Negara

Senin, 10 Juni 2024 07:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir.

 Sebelumnya 
Hal ini menunjukkan hasil transformasi hingga bersih-ber­sih mendorong kondisi BUMN menjadi lebih sehat, dan ber­dampak pada peningkatan kon­tribusi bagi negara.

Ia menilai, salah satu gebrakan besar Erick yang terbukti men­dorong kinerja BUMN menjadi lebih efektif dan efisien ialah pem­bentukan holding. Konsolidasi melalui holding membuat kerja-kerja BUMN menjadi lebih fokus dan terintegrasi antar-BUMN dengan core business serupa.

Meski begitu, sejumlah per­soalan dan tantangan masih menggelayuti sejumlah BUMN. Seperti upaya perbaikan sejumlah perusahaan pelat merah, terutama yang bergerak di sektor infra­struktur, memerlukan waktu dan penanganan yang komprehensif.

“Misalnya BUMN-BUMN Karya. Tapi kalau saya meli­hatnya permasalahan tersebut masih bisa diatasi. Ini tugas Kementerian BUMN untuk mencari solusi terbaik, dalam menyelesaikan seluruh perma­salahan di BUMN Karya dan BUMN lainnya,” tuturnya.

Baca juga : Parkir Liar Bertahun-tahun Nggak Tersentuh Aparatur

Piter juga menyebut, salah satu BUMN dengan kontribu­tor terbesar adalah BRI. Dari kinerja tahun buku 2023, dividen sebesar Rp 25,71 triliun telah diberikan BRI ke negara.

Tambahan PMN 2025

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Erick kembali mengusulkan adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2025 sebesar Rp 44,24 triliun.

“Usulan PMN ini sebagian be­sar merupakan penugasan Pemerintah dengan porsi 69 persen atau Rp 30,4 triliun,” ungkapnya.

Ia menegaskan, PMN bertujuan untuk pengembangan usaha akan mendapat porsi 27 persen atau Rp 11,8 triliun, dan restrukturisasi sebesar 4 persen atau Rp 2 triliun.

Baca juga : Tim Matador Trengginas

Sebelumnya dalam rapat kerja pada Maret 2024, Erick membe­berkan, pengajuan PMN 2025 untuk 16 BUMN, dengan nilai total Rp 44,24 triliun. Kata dia, rencana PMN 2025 disusun demi keberlanjutan program yang juga berkaitan dengan penugasan dari pemerintah.

Di antaranya untuk Hutama Karya senilai Rp 13,8 triliun. Dana tersebut digunakan un­tuk melanjutkan pembangunan JTTS (Jalan Tol Trans Sumatera) fase 2 dan 3. Selanjutnya, ASA­BRI senilai Rp 3,6 triliun untuk perbaikan modal dan PLN seni­lai Rp 3 triliun untuk program listrik desa.

Kemudian, PMN untuk IFG Group sebesar Rp 3 triliun demi penguatan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Lalu, PNM untuk PT Pelni sebesar Rp 2,5 triliun untuk pengadaan kapal baru, serta untuk belanja modal Biofarma sebesar Rp 2,2 triliun.

Selain itu, ada pula usulan PMN bagi Adhi Karya senilai Rp 2,09 triliun untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen dan Tol Solo-Jogja. Berikutnya Kereta Api Indonesia (KAI) senilai Rp 1,8 triliun untuk penggunaan Train­set Baru Penugasan Pemerintah.

Baca juga : PBB Resmi Masukkan Israel Ke Daftar Hitam

Lalu, ID Food untuk modal kerja dan investasi program CPP (Penyaluran Cadangan Pangan) senilai Rp 1,6 triliun. Serta PMN untuk PT PP senilai Rp 1,56 triliun untuk penyelesaian proyek Tol Yogya-Bawen dan KIT (Ka­wasan Industri Terpadu) Subang. Sementara Perum DAMRI untuk penyediaan bus listrik senilai Rp 1 triliun. DWI

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Senin, 10 Juni 2024 dengan judul "Erick Thohir Kerek Target Dividen BUMN Ke Negara"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.