Dark/Light Mode
Amankan Stok Beras Nasional
Bulog Jajaki Kerja Sama Pangan Dengan Kamboja
Sebelumnya
“Pada dasarnya, kami siap melaksanakan penugasan tersebut. Kami juga telah melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di PnomPenh dan dengan beberapa pelaku usaha beras di Kamboja dan negara sekitarnya,” akunya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sejauh ini, Bulog juga sudah melakukan kerja sama perdagangan beras dengan Kamboja, baik dengan skema B2B (Business to Business) maupun skema G2G (Government to Government) pada 2023 dan awal 2024.
“Kami juga sudah melakukan pembicaraan awal dengan perbankan nasional, terkait peluang investasi tersebut,” tuturnya. Dalam menjalankan tugas mengadakan dan menjaga stok, Bulog memiliki stok dengan volume yang ideal, yakni sebanyak 1,8 juta ton.
Selain itu, dalam upaya menjaga stok dengan voliume ideal tersebut, pihaknya juga terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
“Hingga pertengahan Juni 2024, kami telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton,” katanya. Di samping itu, pihaknya melaksanakan tugas Pemerintah melakukan pengadaan beras dari luar negeri, yakni dengan dikeluarkannya izin impor sebanyak 3,6 juta ton.
Baca juga : Retno Lobi Finlandia Segera Akui Palestina
Hingga kini, importasi tersebut telah terealisasi sebesar 2 juta ton melalui 26 pelabuhan di seluruh Indonesia. Dan mengutamakan pelabuhan di daerah non sentra produksi.
Ia menambahkan, pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
“Dari awal tahun hingga Mei 2024, terdapat puluhan kapal yang sudah berhasil dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok, dengan total kurang lebih sebanyak 490.000 ton beras,” katanya.
Saat ini, pihaknya tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri, penyaluran rutin Bantuan Pangan dan SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), serta kesiapan menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Kami mendapat tambahan penugasan penyaluran Bantuan Pangan Beras, sebanyak 3 bulan alokasi untuk 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tiap bulan,” imbuhnya.
Baca juga : Warga Wijaya Ngeluh Bising Dan Bikin Macet
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, saat ini Pemerintah sudah menugaskan Perum Bulog untuk membeli perusahaan beras dari Kamboja.
Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kebutuhan dan ketersediaan pangan di tengah produktivitas pertanian dalam negeri yang mengalami penurunan akibat perubahan iklim.
“Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Dan Presiden sudah perintahkan saya untuk ditindaklanjuti. Sekarang tinggal lakukan due diligence,” ujar Luhut, dalam acara ulang tahun Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Luhut menilai, kondisi perekonomian Indonesia tengah terpengaruh konflik yang memanas antarnegara. Sehingga membuat rantai pasok untuk kebutuhan pangan hingga energi mengalami gangguan.
Bahkan, hal ini berdampak pada harga kedua komoditas tersebut yang mengalami kenaikan cukup signifikan.
Baca juga : Italia Vs Albania, Gli Azzurri Ngarep Pertahankan Gelar
Ia mencontohnya, harga beras berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada tahun ini harga beras dunia sudah berada di angka 670 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 11 juta per ton. Padahal harga sebelumnya hanya 460 dolar AS (Rp 7,5 juta) per ton. IMA
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Sabtu, 15 Juni 2024 dengan judul "Amankan Stok Beras Nasional, Bulog Jajaki Kerja Sama Pangan Dengan Kamboja"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.